Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Menteri PU Akui Proyek Tol Gilimanuk-Mengwi Tak Menarik bagi Investor, Ini Alasannya
Advertisement . Scroll to see content

Gara-Gara Travel Warning, Menpar Gemas Turis China Tidak ke Bali

Kamis, 21 Desember 2017 - 23:05:00 WIB
Gara-Gara Travel Warning, Menpar Gemas Turis China Tidak ke Bali
Bali menjadi salah satu destinasi internasional yang disukai para traveler. (Foto: VietnamPlus)
Advertisement . Scroll to see content

JAKARTA, iNews.id - Erupsi Gunung Agung di Karangasam, memang mengganggu pariwisata Bali.  Namun secara nasional, pariwisata Indonesia tumbuh 24 persen mengalahkan negara tetangga.

Tetapi, ada satu hal yang membuat Menteri Pariwisata Arief Yahya gemas terhadap turis China. Apa itu?

Menpar menjelaskan, sejak erupsi Gunung Agung Bali, berbagai negara mengeluarkan travel warning. Termasuk salah satunya China. Akibatnya, tidak ada turis China yang travelling ke Indonesia.

"Kalau mau jujur, turis China yang datang ke Indonesia nol. Berbeda dengan turis Australia. Mereka menganggap Bali seperti rumah kedua. Hubungannya sudah people relationship. Meski ada travel warning, turis Australia masih tinggi ke Bali. China mengeluarkan travel warning, turisnya langsung patuh tidak ada yang ke Indonesia," kata Menpar Arief Yahya, dalam acara “Jumpa Pers Akhir Tahun”, di Balairung Sapta Pesona, Jakarta, Kamis (21/12/2017).

Jika mau, kata Menpar, Indonesia juga bisa melakukan hal yang sama, yaitu mencegah warga Indonesia ke China. "Kalau ini terus terjadi dan travel warning tidak dicabut, saya akan bilang ke masyarakat Indonesia seperti itu juga. Jangan seperti ini, Indonesia lagi kesusahan, kalian malah pergi," ucap Menpar.

Sementara itu, Deputi Bidang Pengembangan Pemasaran Pariwisata Mancanegara Kemenpar I Gde Pitana menjelaskan, turis China banyak yang beralih ke Thailand. Penyebabnya karena ada travel warning yang memengaruhi perilaku masyarakat China.

"Mengapa China beralih ke Thailand, itu karena ada travel warning yang memengaruhi perilaku di China. Di Australia ada travel warning, masyarakatnya tetap melakukan perjalanan. Perilaku masyarakat China yang patuh terhadap pemerintahnya," ucap Pitana.

Seperti diketahui, jumlah kunjungan wisatawan mancanegara (wisman) pada  periode Januari hingga Oktober 2017, secara kumulatif sebesar 11.617.828 orang atau tumbuh 24 persen dibandingkan periode yang sama 2016, sebanyak 9.403.614 orang. Diproyeksikan hingga akhir Desember 2017, jumlah kunjungan wisman mencapai 14 juta wisman.

Posisi pariwisata Indonesia pada Januari-Oktober 2017, tumbuh 24 persen dan telah menempatkan diri dalam 20 besar sebagai negara-negara dengan pertumbuhan tertinggi. Malaysia hanya 0,87 persen pada Januari-Mei 2017, Singapura 3,83 persen pada Januari-Juli 2017, Thailand 6,69 persen pada Januari-Oktober 2017, sedangkan Vietnam unggul tumbuh 25,2 persen pada Januari-November 2017.

Pertumbuhan pariwisata Indonesia sebesar 24 persen, jauh di atas pertumbuhan pariwisata regional ASEAN 7 persen, dan pariwisata dunia 6,4 persen.

Editor: Tuty Ocktaviany

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut