Gelaran Event di Indonesia Akan Dibuat Layanan Satu Pintu, Sandiaga Uno: Pakai Sistem Digitalisasi
JAKARTA, iNews.id - Usai pandemi Covid-19, ada banyak gelaran event diselenggarakan di Indonesia. Mulai dari event kenegaraan hingga event musik memiliki daya tarik tersendiri.
Untuk mengatur gelaran event di Indonesia, pemerintah melalui Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) akan mengatur layanan satu pintu.
Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf), Sandiaga Salahuddin Uno mengungkapkan, saat ini pihaknya tengah mengupayakan finalisasi kemudahan layanan satu pintu dalam penyelenggaraan event di Indonesia.
Sandiaga mengatakan, adanya kemudahan terhadap layanan satu pintu dalam penyelenggaraan event adalah perintah langsung dari Presiden Joko Widodo (Jokowi). Tujuannya mendorong terciptanya bisnis yang kondusif serta membangkitkan kembali industri event.
"Terutama MICE, sportourism, event seni, konser musik kita akan dorong dengan deregulasi kemudahan perizinan," kata Sandiaga Uno dalam Weekly Brief Sandi Uno secara virtual, Senin (22/5/2023).
"Kita akan kawal terus terutama proses digitalisasinya," kata Sandiaga.
Sandiaga menyebut, rekomendasi alur sistem perizinan event, pihaknya telah menyampaikan kepada Kemenkomarves dan saat ini tengah menunggu akhir teknis. Yang mana berkaitan dengan internal koordinasi dengan teman-teman di kepolisian.
"Semoga alur perizinan event bisa langsung difinalisasi
dan platformnya digarap Kominfo," katanya.
Sebelumnya, Presiden Joko Widodo menginginkan adanya digitalisasi terintegrasi dalam seluruh perizinan event yang selama ini masih dilakukan secara manual. Yakni dengan target untuk izin prinsip, sehingga proses perizinan menjadi lebih mudah.
Target yang diberikan dari presiden, izin maksimal dikeluarkan 45 hari sebelum event berlangsung dengan target event besar izin prinsip bisa diberikan 6 bulan sebelumnya. Serta untuk izin teknis atau izin yang lebih detail 3 bulan sebelumnya.
Sandiaga menyebut, hal ini akan memudahkan 3.000 penyelenggaraan event yang akan digelar pada tahun 2023, sehingga bisa memberikan dampak positif ke perekonomian nasional. "Dan ini akan berpotensi untuk menciptakan pergerakan ekonomi sekitar Rp170 triliun," tuturnya.
Editor: Vien Dimyati