Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Di Balik Sunyi Puhsarang, Destinasi Religi Menyimpan Jejak Sejarah
Advertisement . Scroll to see content

Hanya dengan Aplikasi, Investasi Pariwisata di Indonesia Makin Mudah

Sabtu, 04 Mei 2019 - 20:00:00 WIB
Hanya dengan Aplikasi, Investasi Pariwisata di Indonesia Makin Mudah
Investasi Pariwisata di Indonesia Makin Mudah (Foto: Kemenpar)
Advertisement . Scroll to see content

JAKARTA, iNews.id - Pariwisata di Indonesia termasuk sektor yang paling cepat pertumbuhannya. Tidak heran jika banyak investor yang mulai melirik pariwisata di Indonesia.

Tidak perlu khawatir, kini melalui Aplikasi Online Single Submission (OSS), terbukti mempermudah investor pariwisata untuk menanamkan modalnya di Indonesia.

Asisten Deputi Investasi Kementerian Pariwisata (Kemenpar) Hengki Manurung mengatakan, aplikasi OSS menjadi jawaban serta pembuktian kepada pelaku usaha agar tidak lagi mendapatkan kesulitan dalam mengurus izin usahanya.

“Setiap hari muncul 150 hingga 200 ribu para pelaku usaha. Salah satunya Batam yang ditetapkan sebagai pintu gerbang masuk wisman, yang dapat meraih 2,5 juta kunjungan. Diharapkan pelaku usaha pariwisata bisa melakukan pengembangan. Kualitas serta kemasan makin meningkat, sehingga daya tarik wisatawan lebih banyak datang untuk memborong produk-produk UKM berkualitas,” kata Hengki dalam acara Sosialisasi Aplikasi OSS (Online Single Submission) untuk Perizinan Usaha Sektor Pariwisata di Hotel Da Vienna, Batam, Kamis 2 Mei 2019.

Sementara itu Kasubid Pelayanan Operasional Perizinan Berusaha Direktorat Pelayanan Berusaha BKPM (Badan Koordinasi Penanaman Modal) Kukuh Agung Pribadi mengatakan, dari data per Januari 2019, para pelaku usaha yang membuat Nomor Induk Berusaha (NIB) sudah terdaftar di data base OSS sebesar 200 ribu. Sebanyak 10 ribu di antaranya adalah pelaku usaha di bidang pariwisata.

“Melalui sistem yang ada di perkotaan dan di daerah, para pelaku usaha mengurus izin usahanya ke BKPM. Nantinya surat izin bisa terbit dan memudahkan pelaku usaha. Selain itu izin operasional komersial juga harus diurus oleh para pelaku usahanya. Melalui izin ini membawa dampak positif bagi perekonomian pemerintah setempat,” kata Kukuh.

Dia menjelaskan, dalam mendukung kelancaran para pelaku usaha pariwisata, penerbitan izin sepenuhnya dilakukan keseragaman, sehingga mudah ditelaah. “Sistem pelayanan ini sangat mudah dan cepat,” tuturnya.

Kemudahan pengurusan izin diharapkan mendukung usaha pariwisata di Tanah Air. Hal itu karena pariwisata telah ditetapkan sebagai sektor unggulan dalam Pemerintahan Joko Widodo - Jusuf Kalla.

Kepala Seksi Pariwisata Perdagangan dan Telekomunikasi Direktorat Deregulasi Penanaman Modal BPKM Supriyadi mengatakan, pihaknya semakin yakin pertumbuhan perekonomian di kalangan masyarakat terlihat maju pesat, salah satunya berkat pariwisata.

“Ekonomi Indonesia diprediksi masuk 10 besar di dunia pada 2025, bila dilihat dari peningkatan pariwisata yang terjadi sekarang ini. Terlebih arahan Presiden Joko Widodo menjadikan pariwisata ‘leading’ sektor perekonomian. Dengan hadirnya pariwisata, tentu saja Indonesia menjadi tumpuan untuk memajukan perekonomian,” ujarnya.

Menurut dia, dengan semakin banyaknya jumlah penduduk di Indonesia maka perlu dipikirkan upaya meningkatkan kesejahteraan. Hal ini yang menjadikan pariwisata semakin penting.

Dia juga mendorong lebih banyak investor untuk menanamkan modalnya di Indonesia terutama Kota Batam yang selama ini identik sebagai kota industri.

“Dulu pada 2005 masih banyak tanah lapang, namun sekarang banyak berdiri hotel megah, lalu dilihat dari sisi infrastruktur juga semakin mapan,” katanya.

Hal itulah yang menurut dia, menjadi salah satu indikator semakin berkembangnya investasi di Kota Batam.

Editor: Vien Dimyati

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut