Hari Batik Nasional, Angela Tanoesoedibjo Ajak Generasi Muda Cinta Negeri lewat Ekraf
JAKARTA, iNews.id - Tepat pada 2 Oktober 2009, UNESCO menetapkan batik sebagai warisan kemanusiaan untuk budaya lisan dan nonbenda. Sejak saat itu Indonesia memperingati tanggal tersebut sebagai Hari Batik Nasional. Bahkan, sesuai perkembangan zaman, batik menjadi life culture.
Wakil Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Wamenparekraf) Angela Tanoesoedibjo mengatakan, kini batik telah menjadi life culture kekinian. Generasi muda dengan sentuhan desain kreatif atau kolaborasi menjadikan batik mengena pula di hati mereka.
"Busana atau feysen Batik telah begitu melekat sebagai identitas masyarakat dan bangsa Indonesia. Kesan busana formal dan adat yang semula melekat kuat pada Batik, telah membaur dan melebur dengan ekonomi kreatif sehingga pasarnya lebih luas dan beragam usia serta kalangan," ujar Wamenparekraf Angela Tanoesoedibjo.
Menurut Angela, Hari Batik pada 2021 menjadi momentum yang tepat untuk lebih memperkental rasa cinta produk fesyen nasional. Hal ini sejalan dengan Gerakan Nasional Bangga Buatan Indonesia (Gernas BBI) yang dituangkan dalam Keputusan Presiden (Keppres) Nomor 15 Tahun 2021 yang ditandatangani Presiden Joko Widodo pada 8 September 2021.
Penelitian yang dilakukan Bandung Fe Institute dan Sobat Budaya pada 2015 mencatat, setidaknya ada 5.849 motif batik Indonesia yang tersebar dari Aceh hingga Papua. Keragaman motif dan kuatnya nilai filosofi yang menyertai batik Indonesia, menjadi bukti bagi United Nations Educational, Scientific, and Cultural Organization (UNESCO) secara resmi menetapkan batik pada 2 Oktober 2009 sebagai Warisan Kemanusiaan untuk Budaya Lisan dan Nonbendawi (The Intangible Cultural Heritage of Humanity).
Batik tidak lagi hanya dilirik oleh mancanegara, namun menjadi bagian juga dari koleksi rumah mode global yang mengangkat batik khas Bali.
"Ayo seluruh insan kreatif dan sahabat-sahabat muda kenakan busana batik dalam berbagai kesempatan. Mari jadikan batik sebagai wujud kecintaan Tanah Air sekaligus akselerasi ekonomi kreatif," tutur Angela.
Editor: Vien Dimyati