Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Berawal dari Hobi Travelling, Pria asal Tangerang Sukses Bikin Bisnis Wisata Keliling Nusantara
Advertisement . Scroll to see content

Hobi Keliling Dunia, Ini Profesi Paling Diincar Kaum Healing!

Sabtu, 10 Desember 2022 - 21:27:00 WIB
Hobi Keliling Dunia, Ini Profesi Paling Diincar Kaum Healing!
Podcast Aksi Nyata, menggeluti profesi tour leader (Foto: YouTube)
Advertisement . Scroll to see content

JAKARTA, iNews.id - Menjadi tour leader tentunya sangat menyenangkan. Profesi ini bisa bekerja sambil melakukan travelling.

Sambil menyelam minum air. Pepatah ini tampaknya sangat cocok bagi seseorang yang berkecimpung di dunia travel. Salah satunya tour leader. 

Hal itulah yang dirasakan oleh Donny Rizanto, seorang travel enthusiast yang juga berprofesi  sebagai seorang tour leader. Menurutnya, memiliki profesi dalam dunia travel memberikan keuntungan tersendiri. 

"Ya worth it banget sih (berprofesi sebagai tour leader). Kerja tapi dapet cuan,” ujar Donny, dalam podcast aksi nyata, di Youtube Partai Perindo, Sabtu (10/12/2022).

Menurut Donny, meskipun harus berkali-kali terbang ke berbagai negara, dia mengaku tak pernah merasa jet lag ataupun shock culture. Pasalnya, selain karena menikmati profesinya itu, setiap negara yang dia kunjungi tentu memberikan pengalaman menarik tersendiri.  

“Mungkin kalau kaya profesi aku, karena kita kan sebagai tour leader, kita sering pergi ke satu negara berkali-kali. Jadi udah nggak ada tuh kaya shock culture,” katanya.

"Mungkin buat kita sudah bisa mengatasi yang namanya jet lag atau culture shock. Tapi biasanya buat para peserta atau tamu-tamu yang ikut, mereka justru mengalami shock culture itu,” ujar Donny.

Meski begitu, menurutnya, shock culture atau jet lagi yang kerap dialami rombongan tamu yang dia bawa hanya bersifat sementara. Pasalnya, setiap orang tentu membutuhkan penyesuaian saat pertama kali berkunjung ke suatu negara.

"Pertama mungkin dalam perjalanan udah capek, tapi mereka dengan exited-nya itu kepengen tau, apa sih kegiatannya, jadi dipaksa-paksain sih mereka. Tapi shock culture-nya akan tertutup dengan beberapa destinasi yang kita kunjungi,” tuturnya.

"Jadi mau dibilang shock culture apa nggak sih ya nggak ada yah. Mereka udah happy aja sih bawaannya,” kata Donny.

Meski begitu, tak bisa dipungkiri, salah satu shock culture yang sulit dihindari saat berkunjung ke suatu negara adalah masalah ketidakcocokan makanan. Apalagi, dia merupakan salah seorang yang cukup ‘picky’ dalam hal memilih makanan.

“Mungkin yang agak menjadi masalah, makanan kali ya. Salah satunya, di Rusia kayaknya. Pokoknya buat aku nggak masuk deh. Kalau aku lagi tour ke Rusia aku pasti bawa buatan istri, hehe,” katanya.

“Jadi kayak ada cream soup gitu, nggak kena di-taste aku deh, karena aku juga picky untuk makanan. Kalau makanan aku emang agak milih deh. Teteplah nomor satu tetap Indonesia,” ujarnya lagi.

Selain harus beradaptasi dengan makanan di beberapa negara yang dia kunjungi, Donny juga mengaku harus menyesuaikan diri dalam hal cuaca. Meski begitu, menghadapi perubahan dan perbedaan cuaca di beberapa negara menurutnya bukanlah kendala. 

"Pada prinsipnya kalau mengenai cuaca tergantung nih. Sekarang kan lagi global warming ya. Jadi tuh cuaca kayanya lagi bener-bener berantakan tuh. Kadang di bulan April kita udah masuk musim spring, tapi masih ada salju di beberapa kota. Ya kalau masalah musim kalau kedinginan ya tinggal minum kopi atau minuman panas,” katanya.

Editor: Vien Dimyati

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut