Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : 5 Destinasi Wisata di Banyuwang, Liburan Murah Tidak Bikin Kantong Jebol
Advertisement . Scroll to see content

Indahnya Magelang dari Puncak Bukit Rhema, Ada Gereja Ayam yang Unik

Sabtu, 27 April 2019 - 10:00:00 WIB
Indahnya Magelang dari Puncak Bukit Rhema, Ada Gereja Ayam yang Unik
Indahnya Magelang dari Puncak Bukit Rhema (Foto: Instagram)
Advertisement . Scroll to see content

JAKARTA, iNews.id – Suasana pagi di sekitar Gereja Ayam Dusun Gombong, Desa Kembanglimus, Magelang, Jawa Tengah ini terasa damai. Bangunan yang kerap disebut Rumah Doa Bukit Rhema ini memang menjadi salah satu list wisata di Kabupaten Magelang. Selain keunikan bentuk fisiknya, destinasi ini juga memiliki panorama keindahan perbukitan yang indah.

Selama ini, pesona wisata Kabupaten Magelang selalu identik dengan Candi Borobudur. Ternyata, kota berjuluk Tuin van Java ini juga memiliki bangunan gereja dengan gaya dan bentuk arsitektur unik dan khas. Sekilas bangunan ini memang menyerupai seekor ayam, lengkap dengan leher dan kepalanya. Ternyata di awal masa pembangunannya, rumah ibadah ini justru didesain agar menyerupai burung merpati.

Menurut Daniel Alamsjah, pencetus berdirinya bangunan ini, dalam kepercayaan agama Kristen, burung merpati merupakan simbol dari roh kudus yang turun saat Yesus dibaptis. Tujuan pembangunan rumah ibadah ini tidak hanya diperuntukkan bagi umat Kristiani, melainkan bagi seluruh umat yang percaya pada Allah. Sesuai dengan makna lambang burung merpati sebagai burung perdamaian.

"Seperti terbangun di dalam mimpi, ya? Konon, pembangunan Gereja Ayam atau Rumah Doa Bukit Rhema ini berawal dari mimpi juga, lho! Sang pendiri bercerita, dia memperoleh mimpi aneh yaitu diminta membangun sebuah rumah doa di perbukitan asing. Sampai pada suatu ketika, dia mendapatkan petunjuk dan akhirnya rumah doa mulai dibangun pada 1992. Semenjak menjadi lokasi syuting sebuah film populer, bangunan ini semakin hits dikunjungi wisatawan. Kamu juga mau berwisata rohani ke sana?" tulis Instagram @pesonaid_travel, dikutip Sabtu (27/4/2019).

Dalam perkembangannya, bangunan ini tidak hanya difungsikan sebagai tempat ibadah. Bangunan ini juga pernah digunakan sebagai tempat rehabilitasi dan penampungan anak-anak pecandu narkoba dan disabilitas atau gangguan mental. Pada tahun 2000, karena kekurangan dana, pembuatan bangunan ini resmi dihentikan, sehingga pembangunan baru selesai sekitar 60%. Sebagian dinding tampak ada yang belum diplaster, sehingga meninggalkan kesan tua dan angker.

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut