Indahnya Pantai Wartawan di Lampung, Berlatar Gunung Anak Krakatau, saat Surut Keluar Air Panas
JAKARTA, iNews.id - Pantai Wartawan di Lampung Selatan selalu menarik untuk dijelajahi. Pemandangan alam menakjubkan di pantai ini akan membuat wisatawan betah berlama-lama berkunjung.
Bagi warga Lampung, nama pantai satu ini mungkin sudah tak asing lagi. Di awal-awal kemunculan, letak Pantai Wartawan cukup tersembunyi. Namun, seiring berjalannya waktu, pantai ini sangat populer dan sering didatangi oleh wisatawan.
Pantai Wartawan memang sama dengan pantai lainnya yang ada di Lampung. Namun, daya pikat berbeda di pantai ini adalah Anda bisa liburan di pantai sambil menikmati suasana Gunung Anak Krakatau yang megah. Selain itu, masih banyak daya tarik lainnya di pantai ini.
Penasaran dengan keindahan Pantai Wartawan yang sangat eksotis ini? Berikut ulasannya dirangkum pada Selasa (11/4/2023).
Pantai Wartawan dikenal eksotis. Pantai ini memiliki pasir berwarna coklat dengan suasana tenang. Pemandangan alam lainnya juga menakjubkan. Ada pemandangan Gunung Anak Krakatau dan juga perbukitan yang hijau. Di sepanjang bibir pantai terdapat banyak batuan karang dengan ukuran kecil maupun besar.
Air lautnya juga bersih, berwarna hijau tosca. Vegetasi hijau, di sekitar Pantai Wartawan membuat suasana makin syahdu dengan semilir angin yang berembus sepoi-sepoi dan cocok untuk bersantai. Ombak di Pantai Wartawan cenderung kecil, sehingga masih aman untuk tempat anak-anak bermain di bawah pengawasan orang tua.
Selain keindahan pantainya yang jadi daya tarik, wisatawan akan menemukan sumber air panas yang berasal dari sela-sela bebatuan di sekitar pantai. Di sini Anda bisa merasakan dua jenis air yang berbeda, yaitu air laut yang dingin dan air panas. Proses terjadinya air panas ini diakibatkan karena posisi Pantai Wartawan yang letaknya dekat dengan Gunung Krakatau. Menakjubkannya lagi, air panas ini tidak tercampur dengan rasa asin dari air laut. Sumber air panas ini hanya terjadi saat air laut surut. Saat pasang sumber mata air panas akan tertutupi oleh air laut.
"Jika biasanya Anda ke pantai untuk menikmati keindahan laut dan pasirnya, di Pantai Wartawan Lampung, Anda juga dapat menikmati sensasi keunikan lain. Fenomena unik yang terjadi di pantai ini adalah kepulan asap yang juga memancarkan air panas yang keluar dari bebatuan di sekitar pantai. Air bersuhu panas ini bersumber dari belasan titik mata air. Biasanya sumber air panas hanya ditemukan jauh dari pantai, tapi di sini pengunjung dapat menikmati dua keindahan sekaligus, keindahan pantai dan fenomena unik air panasnya. Terletak di Desa Way Muli Kecamatan Rajabasa Kabupaten Lampung," Instagram @eldoyaziel
Di sekitar Pantai Wartawan ada banyak spot foto yang menakjubkan. Adapun spot Instagramable tersebut adalah Bukit Botak, dengan ketinggian hanya 50 meter. Spot satu ini bisa menjadi salah satu titik yang memukau dengan latar belakang keindahan Pantai Wartawan. Selain itu ada Gua dan Makam Pendekar. Tak jauh dari Pantai Wartawan, ada gua dan makam seorang pendekar asal Banten, yang diketahui dengan nama Tubagus Sulaiman.
Gunung Krakatau adalah salah satu gunung api aktif, namun keindahannya tak bisa dipungkiri. Dari Pantai Wartawan, Anda bisa melihat pemandangan indah Anak Gunung Krakatau dan berswafoto dengan latar belakang gunung api ini.
Bagi wisatawan yang tertarik menjelajahi Pantai Wartawan, ada harga tiket yang harus dibayar. Namun, tenang saja, tiket tersebut tidaklah mahal. Untuk tiket masuk Rp2.500 per orang. Ditambah biaya parkir Rp2.000 untuk sepeda motor, dan Rp5.000 untuk mobil
Pantai Wartawan terletak di Desa Way Muli Kecamatan Rajabasa Kabupaten Lampung Selatan. Akses menuju pantai ini tidaklah sulit, karena lokasi pantai berada di dekat pelabuhan Bakauheni. Pantai Wartawan berjarak 31 kilometer dari Pelabuhan Bakauheni dan 18 kilometer dari pusat kota Kalianda. Adapun akses menuju ke pantai ini bisa dilalui menggunakan transportasi umum maupun pribadi, karena posisi pantai berada di tepian jalan penghubung antara Kecamatan Rajabasa dengan Kota Kalianda.
Editor: Vien Dimyati