Jelang Puasa Singgah ke Kebumen, Seru Ada Tradisi Unik Gombrang Jadi Daya Tarik
JAKARTA, iNews id - Ada banyak tradisi unik menjelang Ramadan di berbagai daerah yang membuat penasaran banyak orang. Setiap daerah di Indonesia sangat unik, masing-masing memiliki keanekaragaman budaya dan tradisi.
Termasuk saat menyambut bulan suci Ramadan. Di Kebumen, ada tradisi Gombrang untuk menyambut Ramadan. Mengutip dari YouTube Kebumen TV, Gombrang merupakan tradisi turun-temurun masyarakat Kebumen untuk membersihkan makam dan doa bersama.
Tradisi Gombrang ini dilaksanakan antara 7-10 hari menjelang Ramadan. Biasanya, warga memilih akhir pekan agar semua warga bisa turut mengikuti tradisi ini.
"Pamong-pamong setempat itu memberi tahu itu nanti kalau hari ini semuanya disuruh tuh Gombrang bersama-sama," kata Badrudi, tokoh masyarakat setempat dikutip dari YouTube Kebumen TV.
Untuk melaksanakan tradisi ini, masyarakat harus membawa cangkul, sabit, dan sebagainya. Peralatan ini akan digunakan untuk memotong rumput liar yang ada di sekitar pemakaman.
Tidak hanya itu saja, saat melaksanakan tradisi Gombrang, masyarakat juga dianjurkan membawa bekal nasi, kue, atau makanan lain. Hal ini berguna untuk mengisi energi ketika tubuh sudah merasa lelah saat membersihkan pemakaman.
Ketika makam telah bersih seluruhnya, masyarakat akan duduk di sekitar makam yang telah dibersihkan. Kemudian tradisi Gombrang akan ditutup dengan doa yang dilantunkan oleh ulama setempat. Tradisi Gombrang ini bertujuan untuk memberikan penghormatan pada leluhur yang telah pergi terlebih dahulu.
"Tujuan Gombrang adalah merupakan sebagian dari rasa hormat anak cucu kepada leluhur yang sudah meninggal," kata Mufroil, Mantan Kadeng Karangsari.
Tidak hanya itu saja, Mufroli juga membeberkan beberapa manfaat nyata secara fisik dari tradisi Gombrang ini yaitu merapikan rumput-rumput liar. Dengan adanya tradisi Gombrang, tentu saja pemakaman akan semakin terlihat bersih dan rapi. "Kemudian secara fisik memberikan rumput dan pohon yang tidak teratur," kata Mufroil.
Lebih lanjut, Badrudi menjelaskan, tradisi seperti Gombrangan ini bisa jadi dilakukan di daerah luar Kebumen. Hanya saja berbeda nama. "Gombrang itu istilah Karangsari, di lain tempat mungkin ada nama lain. Kalau di sini dari zaman nenek moyang namanya Gombrang belum ada yang lain," tutur Badrudi.
Editor: Vien Dimyati