Kampung Terpencil yang Indah di Garut, Banyak Hamparan Jagung Berkat Tangan Rapuh si Emak
JAKARTA, iNews.id - Kampung unik di Garut selalu menarik untuk dijelajahi. Ya, Garut, Jawa Barat memang dikenal memiliki destinasi wisata menakjubkan, seperti pegunungan, air terjun, hutan pinus, hingga perkampungan unik.
Garut dijuluki sebagai Swiss Van Java yang memiliki banyak destinasi wisata alam, serta desa-desa asri yang dapat dikunjungi. Salah satunya adalah Kampung Daulat. Perkampungan ini sangat terpencil, tepatnya berada di Garut Utara. Keberadaan kampung ini jarang terekspos.
Keunikan dari kampung ini adalah Anda dapat menikmati hamparan tanaman jagung layaknya permadani hijau, sejauh mata memandang. Siapa sangka, keindahan hamparan tanaman jagung ini tercipta berkat tangan rapuh si emak. Penduduk asli Kampung Daulat.
Penasaran ingin tahu seperti apa keindahan dari Kampung Daulat? Berikut ulasannya dirangkum melalui Channel YouTube Petualangan Alam Desaku, Kamis (5/1/2023).
Kampung Daulat berlokasi di Desa Pangeureunan, Limbangan, Kabupaten Garut, Jawa Barat. Sesampainya di sana, Anda akan langsung disuguhi pemandangan pedesaan yang asri, serta suasana yang menenangkan. Jika dilihat sejauh mata memandang, Anda akan melewati perkebunan jagung yang luasnya berhektare-hektare. Ditambah dengan udara yang masih bersih, khususnya landscape pedesaan begitu asri.
"Di desa ini relatif perkebunan jagung, dan ini menyerupai Bayah Banten, hanya ditanami jagung satu tahun sekali. Tapi luasnya bisa 10 kali lipat. Tanah dan hasil kebunnya juga sngat subur," ujar pemilik channel YouTube tersebut.
Rumah dan suasana masih alami
Selanjutnya, penduduk di Kampung Daulat ini mayoritas rumah-rumahnya masih menggunakan bilik dan kayu, serta desainnya adalah rumah panggung. Hal ini karena warga setempat selain berkebun jagung, juga memiliki sejumlah hewan ternak seperti ayam dan kambing. Serta ada anjing yang digunakan untuk menjaga kebun-kebun dari serangan hama seperti babi.
Salah seorang wanita paruh baya warga Kampung Daulat yang juga akrab disapa emak mengatakan, dia menanam, memanen dan menjual sendiri hasil kebun jagungnya. Sebab, dari hasil kebun itulah dia dan warga lain bisa menghasilkan uang, yang kemudian digunakan untuk kebutuhan sehari-hari. "Diical ka Limbangan jagongna (Dijual ke Limbangan hasil jagungnya)," ujar emak.
Meskipun hidup sangat sederhana, warga Kampung Daulat ini tampak hidup berdampingan dan harmonis. Keseharian mereka mayoritas hanya mengurus kebun jagung miliknya masing-masing, yang kemudian setelah panen bisa menghasilkan pundi-pundi rupiah.
Editor: Vien Dimyati