Kampung Unik di Banyumas, Ada Legenda Monyet Kutukan yang Hidup Berdampingan dengan Warga

JAKARTA, iNews.id - Kampung unik di Banyumas sangat menarik untuk dijelajahi karena memperlihatkan keseharian yang tak biasa. Terutama jika singgah ke Desa Cikakak yang dihuni oleh ratusan monyet liar, pengunjung pasti akan takjub.
Ya, ketika berada di desa ini, pengunjung dapat melihat ratusan monyet liar yang tinggal berdampingan dengan masyarakat desa. Lebih tepatnya lagi lokasinya ada di Desa Cikakak, Kecamatan Wangon, Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah. Letak desa yang tak jauh dari hutan, kemungkinan bisa menjadi salah satu faktor monyet liar turun ke permukiman warga.
Penasaran ingin tahu seperti keunikan Desa Cikakak di Banyumas yang dihuni monyet liar dna hidup berdampingan? Berikut ulasannya dirangkum pada Senin (16/10/2023).
Desa Cikakk di Banyumas ini unik, karena warga yang tinggah hidup berdampingan dengan ratusan monyet liar. Menariknya tak sekadar hidup berdampingan, beberapa masyarakat di desa juga sering memberi makanan kawanan monyet ini. "Iya pak biar gak kelaparan, kasian. Setiap hari kan harus makan ya," kata seorang wanita paruh baya, yang tak diketahui namanya dikutip dari akun YouTube Tedhong Telu.
Tidak dengan makanan khusus, para monyet ini kadang diberi makan oleh masyarakat sekitar dengan nasi atau mi instan. Keberadaan monyet ini kadang mengganggu karena kerap merusak barang-barang warga. Namun ada juga warga yang merasa iba dan tetap memberi makan pada monyet-monyet tersebut. Berdasarkan penuturan wanita lainnya, monyet ini berperilaku destruktif saat musim kemarau tiba atau ketika mereka sedang kelaparan.
"Satu minggu sekali pasti ada yang kasih makan, seperti jagung, kacang, singkong, atau pisang," ujar wanita tersebut.
Desa ini memang unik karena dihuni monyet liar yang hidup berdampingan dengan warga. Namun, desa ini kerap dijadikan destinasi wisata religi bagi wisatawan. Di sini terdapat bangunan masjid kuno yang terbilang tua. Masjid ini bernama Jami Baitusalam, atau lebih dikenal sebagai masjid Saka tunggal. Disebut dengan masjid Saka tunggal dikarenakan tiang penyangga atap masjidnya hanya ada satu tiang atau tunggal.
Kiai Mustholih atau yang lebih akrab disapa Mbah Tholih merupakan salah satu tokoh penyebar agama Islam yang ada di Desa Cikakak. Dia juga pendiri dari masjid Saka yang ada di desa. Para peziarah yang pernah datang ke kawasan ini pasti sudah tidak heran dengan keberadaan monyet-monyet liar tersebut. Kawanan monyet akan menyambut kedatangan peziarah. Masyrakat sekitar percaya, monyet-monyet ini bukanlah monyet biasa. Menurut cerita rakyat, konon para monyet ini adalah jelmaan para santri kiai Mustholih yang kerap lalai melakukan salat Jumat dan ribut hingga mengganggu orang-orang saat beribadah. Kiai Tholih pun kesal dan marah, dia menghardik para santri yang telah kelewat batas dengan mengatakan kelakuan mereka tak jauh berbeda dengan monyet yang nakal dan susah diatur.
Itulah seputar kampung unik di Banyumas yang bisa dijelajahi. Selamat berkunjung!
Editor: Vien Dimyati