Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Bangga! Labuan Bajo Masuk Daftar Destinasi Terbaik Asia 2026
Advertisement . Scroll to see content

Kampung Unik di Banyumas, Singgah ke Desa Terpencil Dihuni Warga Pembuat Nopia sejak 1960

Jumat, 01 September 2023 - 19:49:00 WIB
Kampung Unik di Banyumas, Singgah ke Desa Terpencil Dihuni Warga Pembuat Nopia sejak 1960
Kampung unik di Banyumas (Foto: YouTube)
Advertisement . Scroll to see content

JAKARTA, iNews.id - Kampung unik di Banyumas sangat menarik untuk dijelajahi. Apalagi jika singgah ke salah satu desanya yang ada di Pakunden, Kecamatan Banyumas, Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah, Anda dapat menjumpai Kampung Nopia Mino.

Ya, Nopia Mino merupakan salah satu kampung tua di Banyumas yang sudah ada sejak 1880. Perkampungan ini memang belum dikenal banyak orang, meski begitu Kampung Nopia Mino merupakan desa wisata terbaik di Jateng pada 2022. Sebelum mengetahui lebih jauh mengenai perkampungan ini Anda perlu tahu jika Nopia merupakan salah satu jajanan tradisional khas Banyumas yang sangat unik.

Nopia terbuat dari terigu yang di dalamnya diisi campuran gula merah dengan bahan-bahan lain. Lalu dibentuk menjadi bulat seperti telur. Cara masaknya unik, dipanggang di tungku besar dari tanah liat. Adonan yang sudah bulat tadi ditempelkan di dinding tungku, lalu dibakar dengan kayu bakar sampai matang.

Lantas, seperti apa keunikan dari Kampung Nopia di Banyumas? Berikut ulasannya dirangkum pada Jumat (1/9/2023).

Kampung Unik di Banyumas

Mengutip melalui YouTube Produk Banyumas, Kampung Nopia merupakan satu kampung atau yang semua warganya pengrajin Nopia Mino. Pengrajin ini sudah ada sejak 1960. Untuk singgah ke perkampungan ini Anda cukup membayar tiket masuk Rp15.000 dan biaya demo memasak Nopia Mino. Pengunjung bisa membuat mbuntel (sebutan untuk membuat Nopia). Pengunjung akan diajak ke tempat pemasakan tradisional dan pengunjung bisa menempel kue secara langsung dan mencicipi Nopia Mino hangat-hangat. Semua hasil pembuatan Nopia Mino bisa dibawa pulang. Di sini, pengunjung akan dihidangkan teh telang asli yang dicampur buah-buahan dan siap seduh.

Sejarah Perkampungan Nopia Mino

Jajanan Nopia Mino dipopulerkan oleh keluarga Tionghoa yang tinggal di Banyumas pada 1880. Jajanan ini tidak hanya dimonopoli oleh orang Tionghoa, tetapi juga oleh penduduk lokal Banyumas. Warga yang ahli membuat Nopia mendapatkan warisan ilmu dari dua generasi di atasnya. Nopia Mino memang bukan makanan asli Banyumas, tapi hidangan ini melekat dan menjadi simbol Banyumas. Kemudian, berkembang di Banyumas dan menjadi oleh-oleh khas.

Mengenal Nopia

Perlu diketahui, proses pembuatan Nopia sangat unik. Adonan kulitnya terbuat dari tepung terigu. Kemudian diisi gula merah yang juga dicampur bahan lain. Adonan kulit dibentuk bulat dan diberi isian hingga membentuk seperti telur. Cara memasaknya masih sangat tradisional yaitu dengan dipanggang di tungku besar dari tanah liat. Adonan yang sudah bulat ditempelkan di dinding tungku. Lalu dibakar dengan kayu bakar sampai matang. Setelah matang, tekstur kulit Nopia menjadi keras. Jika dibelah, Nopia yang sudah matang dalamnya berongga dengan isinya menempel disalah satu bagian. Rasanya agak gurih di luar dan manis dalamnya. Bentuknya seperti telur yang membuat Nopia juga disebut sebagai ndog gludug atau ndog bledeg. Dalam bahasa Indonesia berarti telor halilintar atau petir.

Itulah seputar kampung unik di Banyumas yang harus dijelajahi. Jangan lewatkan singgah ke perkampungan kecil yang warganya ahli membuat Nopia.

Editor: Vien Dimyati

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut