Kampung Unik di Kutai, Hanya di Desa Ini Bisa Lihat Permukiman Warga Tidak Punya Daratan
JAKARTA, iNews.id - Kampung unik di Kutai sangat menarik untuk dijelajahi. Kutai atau Kutai Kartanegara merupakan kabupaten yang terletak di Provinsi Kalimantan Timur dan menjadi pusat kerajaan Hindu tertua di Indonesia yaitu Kutai Martapura.
Selain fakta menarik tersebut, ada lho kampung unik di Kutai yang dikenal sebagai desa tanpa daratan! Namanya adalah Desa Muara Enggelam, yang terletak di Kecamatan Muara Wis, Kabupaten Kutai Kartanegara Kalimantan Timur.
Desa ini terletak di pinggiran Danau Melintang, masyarakat di desa ini menggunakan perahu sebagai transportasi utama. Selain itu, terdapat jembatan yang menghubungkan kedua sisi desa, sebagai akses masyarakat untuk melakukan aktivitas ekonomi.
Dikutip dari akun Youtube, Arian Channel, Kamis (20/7/2023), mayoritas masyarakat di desa ini berprofesi sebagai nelayan. Tetapi ada juga yang bekerja sebagai guru, atau berjualan kebutuhan sehari-hari yang semuanya dilakukan di atas air.
Penasaran seperti apa keunikan Muara Enggelam yang dijuluki desa tanpa daratan ini? Berikut ulasannya.
Desa Muara Enggelam dikenal sebagai desa wisata yang menawarkan pemandangan alam yang indah dan unik. Terdapat dua sungai besar yang melintasi desa ini, yaitu Sungai Kedang Pahu dan Sungai Belayan, yang memberikan kesempatan bagi para wisatawan untuk menikmati keindahan alam serta aktivitas seperti memancing dan berperahu.
Keunikan dari desa ini adalah tidak memiliki daratan dan terletak di pinggiran Danau Melintang. Desa ini juga dikenal sebagai salah satu penyuplai ikan air tawar di Kutai Kartanegara. Tak hanya dijual dalam bentuk segar, tetapi juga diolah menjadi ikan asin yang lebih tahan lama dan meningkatkan nilai jualnya.
Beberapa jenis ikan tangkapan masyarakat di desa ini, antara lain seperti ikan biawan, jelawat, kendia, dan haruan. Tangkapan tersebut nantinya juga akan dijual keluar daerah seperti Tenggarong dan Samarinda, bahkan bisa keluar daerah dan sampai ke Jakarta dan Bandung.
Permukiman warga juga berupa rumah apung atau rumah rakit, yang materialnya terbuat dari susunan kayu. Meskipun dihuni oleh banyak orang, keadaan di danau ini masih sangat bersih. Tidak terlihat sampah yang mengapung di atasnya.
Sesuai dengan julukannya, warga yang tinggal di desa ini hidup di atas air. Tidak hanya rumah warga yang ada di atas air. Tempat-tempat umum seperti masjid hingga gerbang masuk juga berdiri di atas air. Untuk mengatur lalu lintas juga menggunakan jembatan kayu yang bisa dibuka dan ditutup. Jembatan akan terbuka ketika ada perahu yang lewat dan tertutup saat perahu sudah lewat. Bahkan untuk mobilisasi, masyarakat menggunakan perahu dari satu rumah ke rumah lain yang melintas di atas Danau Melintang seluas sekitar 11 ribu hektare. Pastinya, di desa ini tidak ada kendaraan motor atau mobil yang terparkir di area permukiman.
Salah satu hal yang menjadi daya tarik masyarakat dari luar daerah untuk berkunjung ke kawasan ini adalah segala aktivitas warga Desa Muara Enggelam dilakukan di atas air. Pengunjung juga dapat menyusuri aliran sungai ini, menggunakan perahu yang disewa dari masyarakat setempat.
Editor: Vien Dimyati