Kampung Unik di Maluku, Singgah ke Desa Ujung Timur Indonesia Ada Peninggalan Portugis yang Menakjubkan
JAKARTA, iNews.id - Kampung unik di Maluku sangat menarik untuk dijelajahi. Terutama jika singgah ke salah satu desa yang ada di Leihitu, Anda dapat menjumpai Desa Negeri Hila yang menakjubkan.
Negeri Hila berada di Kecamatan Leihitu, Kabupaten Maluku Tengah, tepatnya di sebelah utara Pulau Ambon Provinsi Maluku dengan luas wilayah 76 Km2 dan dibagi menjadi tiga dusun, yaitu Dusun Mamua, Waitomu, dan Tahoku.
Negeri Hila yang ada di ujung timur Indonesia ini dikenal memiliki pemandangan alam menakjubkan dengan sejarah yang unik di baliknya. Siapa saja yang singgah ke Negeri Hila, akan betah untuk berlama-lama tinggal.
Maluku sangat terkenal dengan keindahan baharinya, pulau di kawasan timur Indonesia ini juga menawarkan berbagai keunikan budaya, makanan, hingga bahasa yang beragam dan menjadi daya tarik masyarakat dari luar daerah. Selain, Banda Neira yang kini banyak jadi sorotan akan keindahan lautnya, atau Pantai Ora yang dikenal sebagai Maldives-nya orang-orang Maluku, di sini juga terdapat tempat wisata yang menarik untuk dijelajahi, yaitu Desa Wisata Hila di Maluku Tengah.
Desa ini menawarkan kunjungan wisata yang syarat akan nilai-nilai sejarah dan budaya. Berada di desa ini, Anda dapat menikmati keindahan alam pantai putih dengan air laut yang jernih. Bahkan, Desa Negeri Hila pernah menyabet juara satu untuk kategori pengelola homestay, yaitu Wisata Negeri Hila pada Anugerah Desa Wisata Indonesia (ADWI) 2022 yang digelar oleh Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif. Berjalan selaras dengan perkembangan modern, warga Desa Negeri Hila, hingga kini masih menjaga dan melestarikan budaya serta sejarah yang berkembang sejak zaman dahulu.
Negeri Hila merupakan negeri yang terletak di pantai utara Pulau Ambon di Kecamatan Leihitu, Kabupaten Maluku Tengah. Di desa wisata Negeri Hila, wisatawan dapat mengunjungi berbagai tempat wisata bersejarah yang menawarkan pemandangan indah, serta cerita berharga, sebagai bagian dari sejarah bangsa. Negeri Hila juga menjadi saksi kebangkitan.
Belum bisa disebut bertandang ke Negeri Hila jika belum mengunjungi Benteng Amsterdam. Meskipun namanya Benteng Amsterdam, bangunan ini pertama kali dibangun oleh Portugis, yang dipimpin oleh Fransisco Serrao pada 1512 dan dijadikan sebagai Loji perdagangan. Kemudian, setelah Belanda berhasil menduduki Ambon pada 1605, akhirnya mereka mengambil alih bangunan tersebut dan terjadi pengalihan fungsi. Hingga pada 1649-1656 bangunan itu akhirnya dinamakan menjadi Benteng Amsterdam. Tak sekadar menyimpan sejarah panjang dari Negeri Hila, dan Indonesia. Dari lantai atas benteng Amsterdam, pengunjung akan dimanjakan dengan pemandangan indah laut lepas dengan airnya yang berwarna biru jernih, serta hijaunya pepohonan yang tumbuh di sekitar benteng.
Selain benteng, daya tarik wisata sejarah lainnya di Negeri Hila adalah Gereja Immanuel yang dibangun oleh masyarakat muslim setempat. Adapun Masjid Hasan Soleman, yaitu masjid tertua karena dibangun pada 1702. Bahkan yang lebih menarik lagi dalam proses pembangunan masjid ini adalah tidak memakai paku dalam konstruksinya.
Setelah puas berkeliling Negeri Hila, paling nikmat untuk mengisi perut yang lapar dengan menyantap hidangan khas Maluku, bernama Sinole. Tak hanya di Papua, Sinole juga sangat akrab bagi warga Maluku. Sinole merupakan olahan sagu dan parutan kelapa dengan citarasa yang sangat unik, yaitu manis berpadu dengan gurihnya parutan kelapa, serta dengan tekstur sagu yang lembut. Sinole adalah alternatif makanan berbahan dasar sagu agar tak bosan menikmati sagu.
Editor: Vien Dimyati