Kampung Unik di Merauke, di Desa Ini Muncul Candi Alami Terbuat dari Tanah Dihuni Koloni Semut
JAKARTA, iNews.id - Kampung unik di Merauke memiliki daya tarik yang membuat masyarakat penasaran. Berada di sini, pengunjung dapat melihat rumah-rumah semut sejenis rayap menyerupai candi.
Kampung Salor Indah berada di Merauke, Papua Selatan. Kenapa unik? Di kampung ini Anda akan menjumpai banyak rumah alami koloni sejenis rayap yang terbentuk candi atau lebih dikenal dengan nama ‘musamus’ atau ‘bomi’.
Berbeda dari kampung-kampung yang ada di Merauke, musamus inilah yang menjadi daya tarik para wisatawan yang berkunjung. Menariknya lagi, musamus ini sangat langka dan jarang ditemukan. Hanya ada di Merauke dan Australia.
Jumlah musamus yang ada di desa ini mencapai ribuan. Musamus dapat ditemui di dataran tinggi, dan secara alami terpisah dengan pemukiman warga.
Penasaran seperti apa keunikan Kampung Salor di Merauke? Berikut ulasannya dirangkum pada Jumat (10/3/2023).
Kampung Salor di Merauke memang terkenal dengan bangunan Musamus yang berbentuk candi. Musamus atau rumah semut sebenarnya bukanlah sarang yang dibuat oleh semut. Lebih tepatnya adalah sarang dari hewan sejenis rayap Macrotermes sp .Dinding Musamus terbuat dari rumput kering, tanah, dan air liur rayap sebagai bahan perekatnya.
Rayap yang tinggal di dalam Musamus bukanlah rayap perusak. Umumnya rayap inj hidup jauh dari pemukiman manusia. Musamus terbentuk dari bahan dasar rumput kering, tanah, dan air liur rayap pembuatnya. Rayap-rayap tersebut membangun istana dengan sangat kokoh dan kuat, bahkan mampu menahan berat manusia dewasa saat memanjatnya.
Bentuk Musamus seperti kerucut dan menjulang tinggi ke atas permukaan tanah menyerupai stalakmit di gua-gua. Tekstur permukaan Musamus berlekuk-lekuk dan berwarna coklat kemerahan seperti warna tanah tempatnya berada. Di dalamnya ada ruangan yang berongga yang berfungsi sebagai tempat tinggal.
Karena fenomena alam ini menjadi daya tarik, maka kepala Kampung Salor Indah, bersama dengan warga membangun wisata alam 1.000 musamus. Masyarakat desa sangat menjaga musamus yang ada di daerah tersebut. Warga dilarang untuk menggembalakan ternaknya, kecuali kuda. Tak hanya musamus yang menjadi daya tarik, alam di sekitar dataran Marind ini juga masih sangat asri.
Mata pencaharian masyarakat Kampung Salor
Mayoritas masyarakat di sini bekerja sebagai petani, dengan lahan pekarangan yang sangat luas. Hasil pertanian yang dihasilkan antara lain seperti padi, sayur-sayuran hijau, terong, ketela pohon, jagung, mangga, jeruk, keladi, dan lainnya.
Untuk mencapai Kampung Salor Indah, wisatawan perlu menempuh jarak yang lumayan jauh, yaitu sekitar 2 km dari jalan besar. Kemudian memasuki gang kecil dengan jalanan berupa tanah. Jika datang ke daerah ini pada musim panas, pastikan untuk menggunakan masker, karena debu yang sangat tebal. Sedangkan di musim penghujan, jalanan akan berlumpur dan kadang sulit untuk dilalui oleh kendaraan.
Fasilitas di Kampung Salor
Beberapa fasilitas di Kampung Salor antara lain tempat kuliner, dan juga lahan parkir untuk kendaraan beroda dua dan empat. Selain itu, ada pula beberapa spot foto yang cukup Instagramable. Tidak diperbolehkan ada kendaraan di sekitar musamus, hal tersebut dilakukan untuk menjaga agar musamus tidak stres.
Harga tiket masuk Kampung Salor Indah
Untuk melihat keunikan musamus secara langsung, wisatawan perlu membayar tiket masuk seharga Rp50.000 per orang. Karena letaknya yang ada di dataran tinggi, wisatawan perlu berjalan mendaki bukit. Tiba di atas puncak bukit, Anda akan disajikan pemandangan yang luar biasa indah. Di bawahnya ada berbagai vegetasi berupa sayur-sayuran yang ditanam di kebun masyarakat Kampung Salor Indah,
Lokasi Kampung Salor Indah
Secara administratif, Kampung Salor Indah terletak di distrik Kurik, Kabupaten Merauke, Papua Selatan, Indonesia.
Editor: Vien Dimyati