Kampung Unik di Pecinan Jakarta, Bekas Tempat Isolasi yang kini Jadi Kawasan Wisata Populer
JAKARTA, iNews.id - Ada banyak kampung unik di Jakarta yang bisa dijelajahi wisatawan. Terutama jika singgah ke kawasan Glodok, di sini ada satu desa unik yang sangat bersejarah.
Ya, desa tersebut bernama Pecinan, yang merupakan permukiman masyarakat Tionghoa, dan biasanya terletak di tengah-tengah kota yang identik dengan berbagai elemen berwarna merah.
Di Indonesia, terutama Jakarta, masyarakat Tionghoa adalah bagian dari sejarah bangsa, yang keberadaannya sudah ada jauh sebelum Belanda membangun Batavia (Jakarta).
Namun siapa sangka, kawasan Glodok dulunya merupakan bekas tempat isolasi kaum Tionghoa. Pada abad 17, Verenigde Oost Indie Compagnie (VOC) menempatkan masyarakat Tionghoa dalam satu wilayah yang kini dikenal sebagai Pecinan, wilayah di sekitar kawasan Wihara Dharma Bhakti.
Strategi itu diterapkan demi alasan keamanan para kolonis Belanda dan warga penghuni benteng pasca-Perang China. Glodok dan Pancoran sejak dahulu menjadi urat nadi perekonomian Jakarta, bahkan di Indonesia hingga dekade 1990-an. Hingga saat ini, banyak pedagang grosir besar hingga eceran di kawasan Glodok.
Penasaran ingin tahu seputar keunikan Kampung Pecinan di Jakarta? Berikut ulasannya dirangkum pada Sabtu (1/4/2023).
Diperkirakan, sejak tahun 1619, orang-orang Tionghoa sudah tinggal di sebelah timur Sungai Ciliwung, yang letaknya tak jauh dari pelabuhan. Hal tersebut terlihat dari peninggalan bangunan yang masih ada di beberapa kawasan di Jakarta. Kemampuan dan kepintaran masyarakat Tionghoa pada masa pembangunan Belanda di Jakarta, membuat resah para penjajah.
Akhirnya masyarakat Tionghoa dipindahkan dari pusat kota (Kota Tua), ke kawasan Selatan. Dengan menggunakan sistem grade permukiman ala Belanda, masyarakat Tionghoa kala itu berpindah ke kawasan yang sekarang dikenal dengan nama Petak Sembilan, Roa Malaka, Tambora dan Glodok. Dipindahkannya orang-orang Tionghoa ini, dimaksudkan agar gampang dikendalikan.