Kampung Unik di Ponorogo, Punya Telaga Cantik dengan Kisah Ular Naga Baik Hati
JAKARTA, iNews.id - Kampung unik di Ponorogo sangat menarik untuk dijelajahi. Sudah menjadi hal umum jika Ponorogo dikenal memiliki pemandangan alam yang indah.
Apalagi jika singgah ke salah satu desa yang ada di Kecamatan Jenangan, dijamin akan membuat siapa saja betah unuk berlama-lama. Ya, desa tersebut bernama Ngebel di Kecamatan Jenangan, Kabupaten Ponorogo.
Desa ini memiliki telaga cantik dengan kisah legenda ular naga yang baik hati. Hingga saat ini, beberapa warga masih memercayai tentang kisah tersebut.
Penasaran, ingin tahu seperti apa keunikan dari Desa Ngebel yang punya telaga cantik di Ponorogo? Berikut ulasannya dirangkum pada Selasa (7/11/2023).
Pancaran sinar matahari selalu terlihat cantik dari telaga yang ada di Ponorogo, Jawa Timur ini. Anda bisa menyaksikan cahaya yang keluar secara perlahan dari persembunyiannya. Indah dan memesona. Menjelang sore, eksotisme senja di telaga bernama Ngebel ini pun hampir sempurna.
Di sekeliling telaga terdapat banyak pepohonan yang berdiri kokoh. Terletak di kaki Gunung Wilis, membuat suasana di telaga terasa sejuk. Udaranya pun segar. Dijamin, Anda enggan untuk beranjak. Ukurannya cukup luas, Anda bisa melakukan banyak hal di sini. Bermain wahana air atau bermain ke atas bukit.
"Meskipun setiap pagi selalu menawarkan cerita baru, namun pagi hari di sini adalah cerita yang tak terlupakan. Sobat Pesona tinggal pilih! Ingin bersantai menikmati pagi atau senja, bermain wahana air, atau bermain ke atas bukit? Kalau mau semuanya, tentu lebih menyenangkan. Tapi pastikan kamu bangun sebelum matahari beranjak! Dan, jangan tidur lagi!" tulis Instagram @Pesonaid_travel.
Bila ingin mendapatkan pemandangan yang berbeda, Anda bisa naik ke atas bukit. Dari atas, panorama Telaga Ngebel terlihat lebih memesona. Keindahannya akan membuat mata tak bisa berkedip. Telaga Ngabel berada di perbatasan antara Kabupaten Ponorogo dan Kabupaten Madiun.
Ketenangan dan keindahannya akan membuat wisatawan yang datang berdecak kagum. Apalagi saat mendengar legenda yang berkembang tentang Telaga Ngebel. Kawasan wisata ini kerap dikaitkan dengan Baru Klinting, seekor ular naga besar yang mempunyai hati mulia. Ular naga ini tidak suka mengganggu manusia.
Menurut cerita masyarakat, Baru Klinting merupakan jelmaan dari Patih Kerajaan Bantaran Angin yang sedang bermeditasi dan menjadi ular. Naga ini digadang-gadang dimaksudkan untuk memberikan pelajaran kepada masyarakat sekitar untuk tetap membumi atau tidak sombong.
Ada pula versi cerita lainnya yang menyebutkan jika Baru Klinting merupakan perwujudan dari anak sepasang suami-istri yang lahir dalam bentuk ular. Sampai sekarang, sering muncul suara-suara misterius di malam hari yang bersumber dari siluman naga tersebut.
Setiap 1 Suro, masyarakat Ponorogo menggelar ritual larungan tumpeng ke tengah telaga dan ditenggelamkan. Tradisi yang dinamakan dengan Larungan Buceng Purak ini berlangsung setiap tahun. Di dalam acara tersebut, sebelumnya diisi berbagai pertunjukan, salah satunya Reog dan tarian tradisional lainnya. Ini menjadi agenda resmi Grebeg Suro.
Pagi hari adalah waktu yang tepat untuk mengunjungi telaga. Sebaiknya sebelum matahari terbit. Anda akan menyaksikan momen saat matahari pagi muncul secara perlahan dari balik bukit. Anda bisa berjalan di sekitar telaga atau menyewa perahu motor dan becak air yang bisa membawa Anda ke tengah telaga.
Puas menikmati keindahan, Anda bisa langsung menikmati sajian kuliner yang disuguhkan. Anda bisa memilih warung mana yang dijadikan tempat untuk makan. Di sekitar telaga sudah banyak penginapan dan homestay. Jadi, jangan khawatir kemalaman di tempat ini.
Telaga Ngebel terletak di Desa Ngebel, Kecamatan Jenangan, Kabupaten Ponorogo. Sekitar 30 km dari pusat Kota Ponorogo. Ada dua jalur menuju ke sini. Pertama jalur ponorogo, kedua jalur Delopo, Madiun. Harga tiket masuk weekday Rp10.000, weekend Rp15.000.
Itulah seputar kampung unik di Ponorogo yang bisa dijelajahi. Jangan lewatkan untuk menikmati pemandangan indah Telaga Ngebel
Editor: Vien Dimyati