Kampung Unik di Ponorogo, Singgah ke Desa Terpencil Hanya Dihuni 10 Rumah, Warganya Hidup Bahagia
JAKARTA, iNews.id - Kampung unik di Ponorogo sangat menarik dikunjungi. Siapa sangka kota yang ada di Jawa Timur ini menyimpan banyak desa unik yang akan membuat siapa saja penasaran.
Salah satu desa tersebut berada di perbukitan, tepatnya bagian paling selatan Ponorogo, yaitu Kampung Balong, Desa Ngrayun, Kecamatan Ngrayun. Keunikan di sini adalah meski ini termasuk desa terpencil, masyarakatnya masih memilih tinggal di kawasan Hutan Ngrayun.
Ya, masyarakat memilih tinggal karena tidak ingin meninggalkan kampung halaman yang memiliki pemandangan indah layaknya surga tersembunyi di dalam hutan.
Penasaran, ingin tahu seperti apa keindahan Desa Balong Ngrayun di Ponorogo? Berikut ulasannya dirangkum melalui Channel Youtube Purbo Sasongko, Jumat (23/6/2023).
Kampung unik di Ponorogo ini adalah desa terpencil yang ada di tengah hutan. Tepatnya di kawasan perbukitan. Untuk memasuki desa ini, Anda akan disajikan dengan pemandangan indah yang masih alami dan asri. Berdasarkan informasi yang dia terima dari Tio, Kepala Desa setempat, kampung Balong memiliki jumlah warga sebanyak 23 jiwa dan 10 rumah yang ada hingga saat ini. Perjalanan menuju ke desa terpencil di tengah hutan ini lumayan jauh, dengan kontur jalan yang tidak rata dan terdapat kerusakan di beberapa titik.
Selain itu jalannya juga berlika-liku. Pada salah satu sisinya terdapat jurang. Kendati demikian, mata tetap dimanjakan dengan panorama hutan dan hamparan tumbuh-tumbuhan hijau sejauh mata memandang. Tiba di kampung Balong, jalanan yang mulanya beraspal berubah menjadi jalan bertanah yang hanya bisa dilalui oleh kendaraan beroda dua. Bangunan rumah penduduk di desa ini masih sangat tradisional, dengan lahan pekarangan yang luas. Hampir tiap-tiap rumah punya ternak berupa kambing dan kerbau.
"Hanya kambing. Saat ini paling banyak yang berternak kambing," kata Suyanto salah seorang warga Belong.
Meskipun lokasinya terpencil, kampung ini sudah dialiri dengan listrik, sehingga penerangan sudah bisa dirasakan oleh masyarakat kampung Belong. Seperti di perkampungan kecil lainnya, sebagian besar masyarakat di desa ini adalah seorang petani. Tinggal berdampingan dengan alam sekitar, masyarakat juga memanfaatkan hal tersebut untuk mencukupi kebutuhan sehari-hari, misalnya untuk makan.
Editor: Vien Dimyati