Kampung Unik di Sulawesi Selatan, Hanya di Desa Ini Bisa Lihat Danau Purba Paling Dalam di Dunia
JAKARTA, iNews.id - Kampung unik di Sulawesi Selatan sangat menarik untuk dijelajahi. Terutama jika singgah ke salah satu desa yang bernama Matano Iniaku, dijamin akan membuat siapa saja betah berkunjung.
Matano Iniaku adalah desa wisata yang terletak di NUHA, Kabupaten Luwu Timur, Sulawesi Selatan. Desa ini berjarak sejauh kurang lebih 60 menit dari Ibu Kota Kabupaten Luwu Timur. Untuk mencapai desa ini harus menyeberangi Danau Matano dengan perahu.
Menariknya, danau tersebut adalah danau tektonik purba terdalam di Asia Tenggara (+600 m) dan terdalam ke-8 dunia.
Penasaran ingin tahu seperti apa keindahan Desa Matano Iniaku di Sulawesi Selatan? Berikut ulasannya dirangkum pada Jumat (23/6/2023).
Desa Matano Iniaku memang sangat unik karena memiliki budaya dan adat istiadat yang masih dilestarikan. Desa ini memiliki bentang alam yang khas, keunikan budaya, peninggalan arkeologi sebagai bukti sejarah, Matano bukan hanya mengembangkan tradisi akan tetapi juga telah menciptakan peradaban pandai besi sejak lampau. Di bawah nahkoda Jumahir sebagai Kepala Desa, Kampung Pandai Besi yang memiliki banyak objek wisata menarik ini, kini tengah mempersiapkan diri sebagai geowisata di Indonesia, khususnya wisata minat khusus.
Tak lengkap berkunjung ke Desa Wisata Matano tanpa ikut terlibat aktivitas menarik dengan warga lokal, atau menjelajahi keindahan alamnya. Cobalah beberapa kegiatan ini, agar momen liburan ke desa wisata Imano menjadi seru dan tak terlupakan. Adapun beberapa aktivitas yang tidak boleh dilewatkan adalah Mohulu (menangkap kepiting). Meskipun terihat mudah, untuk menangkap kepiting diperlukan teknik serta kecekatan tersendiri. Di sini, Anda bisa mencoba melakukan Mohulu, hingga mengolahnya dengan cara sederhana yaitu direbus. Kepiting dihidangkan dengan nasi merah.
Selain menangkap kepiting, Anda juga bisa melihat Mesiloli (memainkan suling). Masyarakat desa Matano punya keahlian dalam memainkan seruling. Namun, para wanita di Desa Matano dianggap memainkan suling dengan nada yang lebih merdu. Seruling yang dimainkan identik dengan kebahagiaan karena sering dimainkan di pesta kawin, acara syukuran, atau pesta panen.
Kemudian ada Molabu (menempa besi), telah dikenal sebagai daerah dengan peradaban pandai besi sejak masa lampau, masyarakatnya masih melakukan pekerjaan ini hingga sekarang. Anda bisa melihat dan mencoba secara langsung saat berkunjung ke Desa Matano. Selain itu, Anda harus menjajal berkano, susuri Danau Matano di kawasan Laawaa River Park dengan membayar Rp50.000 saja.
Selain keempat aktivitas di atas, masih ada banyak sekali aktivitas menarik yang bisa dicoba di Desa Matano. Setelah lelah beraktivitas, saatnya untuk mengisi perut kosong dengan mencicipi kudapan tradisional masyarakat Matano, Tifo. Tifo merupakan kudapan yang berbahan batang pisang muda, sereh, bawang merah, bawang putih, jahe, cabai hijau, cabai merah, kelapa muda, garam, dan penyedap rasa. Terdengar sangat lezat ya!
Editor: Vien Dimyati