Kampung Unik di Wakatobi, Singgah ke Desa Terasing, Warga Hidup Berdampingan dengan Penyu Langka

JAKARTA, iNews.id - Kampung unik di Wakatobi sangat menarik untuk dijelajahi. Apalagi jika singgah ke salah satu yang ada di Pulau Runduma, dijamin Anda betah berlama-lama.

Wakatobi merupakan destinasi wisata yang sangat indah di Indonesia, terletak di Provinsi Sulawesi Tenggara. Wakatobi terkenal dengan keindahan bawah lautnya yang memukau. Terumbu karang dan biota laut yang beragam membuat Wakatobi menjadi surga bagi pencinta diving dan snorkeling. Selain keindahan bawah lautnya, Wakatobi juga memiliki pantai-pantai yang sangat eksotis dengan pasir putih dan air laut yang jernih.

Baca Juga

5 Kampung Unik Punya Pemandangan Sawah Terindah di Indonesia, Cantik Berpetak-petak

Beberapa pantai yang populer di Wakatobi antara lain Pantai Hoga dan Pantai Wangi-Wangi. Selain itu, Wakatobi juga memiliki keunikan budaya yang menarik untuk dikunjungi. Suku Bajo, suku asli Wakatobi, masih mempertahankan tradisi laut mereka hingga kini. Salah satu tradisi unik yang dimiliki oleh suku Bajo adalah rumah panggung mereka yang dibangun di atas laut. 

Sungguh sayang jika Anda belum pernah mengunjungi Wakatobi. Jika mencari tempat yang indah untuk bersantai dan menikmati keindahan alam, Wakatobi adalah pilihan yang tepat. Sebab, selain dapat mengunjungi beberapa tempat eksotis yang populer tersebut, Anda juga harus singgah ke salah satu desa yang terasing di sana. Desa tersebut bernama Tomia yang ada di Pulau Runduma.

Baca Juga

Kampung Unik di Cilacap, Merinding di Desa Terpencilnya Tanah Bergerak Sendiri Warga sampai Ketakutan

Berada di pulau ini, jangan heran jika Anda masih menjumpai penyu langka bertelur. Penasaran seperti apa keindahannya? Berikut ulasannya dirangkum pada Jumat (8/9/2023).

Kampung Unik di Wakatobi 

Ya kampung unik di Wakatobi tersebut berada di Pulau Runduma. Lokasi pulau cantik satu ini berada di kawasan Kabupaten Wakatobi yang tepat berada di Kecamataan Tomia. Pulau ini terpisah sangat jauh dari pulau besar Wakatobi. Untuk berkunjung ke Pulau Runduma Anda harus menyewa perahu dengan perjalanan memakan waktu hingga 5 jam. Tidak ada tiket masuk pulau Runduma, namun Anda hanya mengeluarkan biaya untuk sewa perahu saja. Runduma memiliki hamparan pasir putih nan luas, pesona air berwarna biru, dan semilir angin yang disertai ombak kecil. Menjelajahi pulau ini, dijamin akan betah berlama-lama.

Baca Juga

Kampung Unik di Kabupaten Bogor, Orang yang Singgah ke Desa Terpencilnya Dibuat Merinding

Keindahan Pulau Runduma 

Pulau bernama Runduma ini terkenal dengan alam yang tenang dan pantainya yang indah. Sebagian besar pulau ditutupi pepohonan dan semak belukar. Pulau berpasir putih ini memiliki tekstur yang empuk. Lingkungannya juga bersih. Cocok bagi Anda penyuka wisata jelajah pulau.

Pemandangan matahari yang terbenam di pulau ini menjadi keindahan tersendiri, Anda dapat memandangnya dengan jelas dari pantai. Udara di sekitar pulau pun masih terasa segar karena bebas dari polusi. Indah dan asri.

Baca Juga

Kampung Unik di Gunungkidul, Hanya di Desa Terpencilnya Bisa Lihat Gua Ritual Penguasa Laut Selatan! 

Berada di tengah Laut Banda dan termasuk wilayah Kabupaten Wakatobi, Provinsi Sulawesi Tenggara, Pulau Runduma memiliki terumbu karang yang masih lestari. Anda bisa berenang dan snorkeling di sini, menikmati wisata jalan kaki di sepanjang pantai. Jika ingin wisata bawah laut alias diving, jangan lupa membawa peralatan dan lisensi menyelam. Anda akan menemukan karang-karang indah dan biota laut yang melimpah.

Pulau Runduma terkenal dengan satwa langka yang dilindungi, yaitu penyu. Ada dua jenis penyu yang hidup di sini, penyu hijau (Honu) dan penyu sisik (Koila). Pasirnya yang masih putih dan bersih menjadi surga bagi penyu untuk bertelur. Di pulau ini, penyu bebas beranak-pinak membentuk koloni tanpa gangguan manusia.

Sekitar ratusan kepala keluarga bermukim di pulau ini. Mereka hidup berdampingan dengan penyu. Warga Desa Runduma, Kecamatan Tomia menghargai kehidupan biota laut dan sangat menjaga terumbu karang di kawasan ini. Mereka menangkap ikan hanya dengan menggunakan alat konvensional, seperti pukat dan jala.

Di sebelah Pulau Runduma terdapat pulau kecil yang sama sekali tidak berpenghuni. Di pulau ini, warga Runduma membiarkan penyu-penyu itu bertelur. Untuk mengawasi pengembangbiakan penyu, pengawas dari Taman Nasional Wakatobi rutin melakukan kunjungan setiap bulan. Tujuannya untuk melihat, sekaligus menghitung pertambahan populasi penyu di sekitar pulau tersebut.

Jika tertarik berkunjung ke Pulau Runduma, tujuan pertama yang harus dituju adalah Bandara Matahora, yang terletak di Pulau Wangi-Wangi. Selanjutnya, Anda bisa menuju Pelabuhan Wakatobi dan naik perahu ke Pulau Tomia. Dari situ, tujuan terakhir adalah Pulau Runduma.

Itulah seputar kampung unik di Wakatobi. Jangan lewatkan untuk singgah ke salah satu desa terasing yang warganya hidup berdampingan dengan penyu langka. Selamat berkunjung!

Editor: Vien Dimyati