Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Kemenpar Bagi-Bagi Paket Wisata Libur Nataru 2025, Banyak Diskon Tiket Pesawat!
Advertisement . Scroll to see content

Kenalan dengan Desa Kasongan di Yogyakarta, Surganya Kerajinan Gerabah Paling Lengkap

Rabu, 26 Oktober 2022 - 19:44:00 WIB
Kenalan dengan Desa Kasongan di Yogyakarta, Surganya Kerajinan Gerabah Paling Lengkap
Mengenal Desa Kasongan (Foto: Instagram @_bani_1505)
Advertisement . Scroll to see content

JAKARTA, iNews.id - Travelling ke Daerah Istimewa Yogyakarta belum lengkap tanpa mengunjungi Desa Wisata Kasongan. Desa ini tepatnya berada di Bantul, Jawa Tengah. 

Bagi kebanyakan wisatawan, mungkin belum familiar dengan Desa Kasongan. Jika singgah ke Desa Kasongan, Anda dapat menemukan berbagai kerajinan tangan yang menarik terbuat dari gerabah atau tanah liat.

Penduduk di desa ini sudah turun-temurun memiliki keahlian dalam membuat kerajinan gerabah. Setiap sudut desa, Anda akan dengan mudah menemukan showroom yang menawarkan kerajinan berupa suvenir, peralatan rumah tangga, guci, pot bunga, dan lainnya.

Penasaran ingin mengetahui apa saja daya tarik dari Desa Kasongan yang terkenal dengan kerajinan gerabah? Berikut ulasannya dirangkum pada Rabu (26/10/2022).

Sejarah Desa Kasongan

Pembuatan seni kerajinan gerabah di Kasongan sudah terjadi sejak Perang Diponegoro (1825-1830). Saat itu penduduk banyak membuat barang-barang gerabah untuk keperluan sehari-hari, seperti kuali, pengaron, kendil, anglo, cowek, dan sebagainya. 

Adapun perjalanan sejarah Desa Kasongan terbilang cukup panjang. Dahulu, ada seekor kuda milik reserse Belanda yang mati di atas persawahan milik seorang warga di desa, selatan Kota Yogyakarta. Pemilik tanah takut akan dijatuhi hukuman oleh Belanda yang waktu itu sedang menjajah, maka pemilik tanah tersebut melepaskan hak kepemilikan tanahnya yang diikuti oleh warga lain yang juga takut akan dijatuhi hukuman. Sejumlah tanah persawahan itu akhirnya diakui oleh warga desa lain.

Penduduk yang tidak memiliki tanah persawahan tadi akhirnya memulai kegiatan baru di sekitar rumahnya, yaitu mengolah tanah liat. Keunikan kerajinan ini adalah tidak pecah jika diempal-empalkan untuk perlengkapan dapur dan juga untuk mainan.

Daya Tarik Desa Kasongan 

Desa Kasongan merupakan daerah permukiman para kundi atau buyung, artinya orang yang membuat sejenis buyung, gendi, kuali, dan lainnya yang tergolong peralatan dapur. Ada juga barang hiasan yang terbuat dari tembikar atau tanah liat. 

Ketika berada di desa ini, Anda akan menjumpai deretan rumah-rumah galeri yang menawarkan barang-barang kerajinan dari gerabah serta dari bahan lainnya seperti guci, pot bunga, lampu hias, miniatur alat transportasi (becak, sepeda, mobil), aneka tas, patung, suvenir untuk pengantin, serta hiasan lain yang menarik untuk dipajang di rumah. Wisatawan wajib singgah ke desa ini untuk berburu suvenir menarik. Bisa dijadikan pajangan hingga oleh-oleh.

Patung pembawa keberuntungan 

Salah satu patung yang legendaris di Desa Kasongan adalah patung Loro Blonyo. Loro Blonyo adalah patung sepasang pengantin yang dipercaya memberikan keberuntungan jika ditaruh di dalam rumah. Anda bisa menjumpai patung pengantin ini dalam berbagai pose. Patung ini pertama kali dikenalkan oleh Galeri Loro Blonyo yang diadopsi dari patung pengantin milik Keraton Yogyakarta.

Sejalan dengan perkembangan zaman, barang-barang kerajinan gerabah atau tembikar itu dikembangkan menjadi lebih variatif sesuai dengan kebutuhan dan keinginan pasar. Bahkan, barang kerajinan di Desa Kasongan bukan hanya barang-barang dari tanah liat atau gerabah, tetapi saat ini juga ada kerajinan batok kelapa, bambu, rotan, kayu, dan lainnya untuk diolah menjadi barang hiasan yang memiliki nilai lebih tinggi.

Lokasi dan rute Desa Kasongan 

Desa Kasongan terletak di Pedukuhan Kajen, Desa Bangunjiwo, Kecamatan Kasihan Kabupaten Bantul, Yogyakarta. Jika berangkat dari Kota Yogyakarta, Anda bisa mengambil rute ke arah selatan hingga menemukan perempatan Dongkelan (perempatan Ring Road Selatan - Jalan, Bantul). Pilih jalan ke arah selatan melewati Jalan Bantul. Perjalanan dari perempatan Dongkelan hanya memakan waktu sekitar 10 menit atau 20 menit dari pusat kota. 

Editor: Vien Dimyati

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut