Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Di Balik Sunyi Puhsarang, Destinasi Religi Menyimpan Jejak Sejarah
Advertisement . Scroll to see content

Keamanan dan Keselamatan Jadi Fokus Pengembangan di Destinasi Labuan Bajo NTT

Selasa, 21 Januari 2020 - 11:58:00 WIB
Keamanan dan Keselamatan Jadi Fokus Pengembangan di Destinasi Labuan Bajo NTT
Keindahan Labuan Bajo (Foto : Kemenparekraf)
Advertisement . Scroll to see content

LABUAN BAJO, iNews.id - Labuan Bajo, Nusa Tenggara Timur (NTT) saat ini sedang bersiap menjadi pariwisata kelas dunia. Tidak hanya membenahi infrastruktur. Persoalan keamanan dan keselamatan juga menjadi faktor penting dalam pengembangan kawasan pariwisata di Labuan Bajo.

Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Wishnutama Kusubandio mengatakan, keamanan dan keselamatan menjadi faktor penting yang akan difokuskan dalam mengembangkan kawasan pariwisata di Labuan Bajo, Nusa Tenggara Timur (NTT).

"Presiden Joko Widodo menekankan, di Labuan Bajo telah disiapkan organisasi dari BNPB, Basarnas, yang berkaitan dengan keamanan pariwisata. Setidaknya wisatawan akan melihat bila di wilayah ini ada SAR, sehingga rasa aman nyaman itu akan muncul karena kesiapan kita untuk mengantisipasi segala sesuatu,” ujar Menparekraf Wishnutama saat kunjungan kerja ke Labuan Bajo mendampingi Presiden Joko Widodo, Senin (20/1/2020).

Terkait isu travel advisory, Menparekraf Wishnutama berjanji untuk memperbaiki citra dan kondisi tersebut. Terlebih status Indonesia dalam travel advisory negara-negara tetangga lebih sering digambarkan dalam kondisi kuning bukan hijau.

“Hijau artinya aman, kuning itu artinya hati-hati. Jika status Indonesia dianggap dalam kondisi aman dan nyaman jumlah wisman bisa naik 20-30 persen,” katanya.

Wishnutama juga mengatakan, pariwisata itu tidak hanya sekadar membangun infrastruktur atau event, tapi safety dan security juga penting yang disebutnya bukan pekerjaan yang sederhana.

“Karena perlu koordinasi dengan banyak lintas sektor. Upaya kita sendiri, perlu adanya ’Early Warning System’ di sebuah destinasi wisata, serta membuat Sistem Manajemen Krisis,” katanya.

Presiden Joko Widodo sebelumnya berharap jajarannya menyiapkan suatu organisasi yang terdiri atas Badan Nasional Pencarian dan Pertolongan (BNPP/Basarnas) dan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) untuk menjamin keamanan wisatawan.

“Sudah distandby-kan satu helikopter dan peralatan lainnya, artinya security dan safety menjadi bagian dari yang kita siapkan bukan hanya infrastruktur saja," kata Presiden.

Editor: Vien Dimyati

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut