Kemenparekraf Beri Pelatihan Khusus Pengemudi yang Bertugas Antar Tenaga Medis Covid-19
JAKARTA, iNews.id - Persiapan akomodasi dan transportasi dalam melayani tenaga medis dan gugus tugas Covid-19 sangat diperhatikan secara detail. Bahkan, untuk pengemudi yang mengantar tenaga medis Covid-19 diberikan pelatihan khusus.
Pelatihan tersebut diberikan oleh Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf). Kemenparekraf memberikan pelatihan secara daring terhadap pengemudi dan asisten pengemudi yang akan bertugas mengantar.
Apalagi tenaga kesehatan tersebut menjadi gugus terdepan penanganan pandemik Covid-19.
Plt. Deputi Bidang Sumber Daya dan Kelembagaan Kemenparekraf Frans X. Teguh mengatakan, pelatihan diberikan untuk meningkatkan pelayanan, terlebih di situasi saat ini yang harus memerhatikan prosedur kesehatan yang menyeluruh.
Pelatihan diberikan kepada 60 orang pengemudi dan asisten pengemudi dari tiga perusahaan yakni AntaVaya Transportation berjumlah 20 orang, White Horse Group 20 orang dan Panorama Destination 20 orang.
“Mereka dibekali dengan materi yang akan disampaikan oleh para narasumber yang kompeten yaitu dari Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) dan Kementerian Kesehatan. Diharapkan muatan dari pelatihan ini dapat memberikan bekal pengetahuan yang menyeluruh bagi pengemudi dan asisten pengemudi,” kata Frans Teguh dalam pernyataanya di Jakarta Rabu (1/4/2020).
Kemenparekraf sebelumnya menjalin kerja sama dengan hotel dan juga penyedia sarana transportasi untuk memberikan tempat menginap dan transportasi bagi tenaga kesehatan.
Kerja sama ini sejalan dengan Instruksi Presiden (Inpres) Nomor 4 Tahun 2020 tentang Pemfokusan Ulang (refocusing) kegiatan, realokasi anggaran, serta pengadaan barang dan jasa untuk percepatan penanganan Covid-19.
Frans X. Teguh menjelaskan, kesiapan para pengemudi dan asisten pengemudi menjadi salah satu poin penting yang harus diperhatikan. Mengingat dalam sektor pariwisata, pengemudi merupakan salah satu ujung tombak di mana mereka berinteraksi langsung dengan wisatawan.
Dalam kondisi apa pun harus tetap memberikan pelayanan yang berkualitas (service excellent), dengan mengaplikasikan 3S (senyum, salam, sapa), mengutamakan kenyamanan customer, handling complain_, dan menjaga personal grooming untuk memberikan kesan positif yang tentunya disesuaikan dengan kondisi saat ini (protokol kesehatan/social & physical distancing).
“Diharapkan para peserta dapat mengikuti pembekalan dan pelatihan ini dengan baik, sehingga kita dapat berkontribusi dengan maksimal dalam penanganan Covid-19 dan pariwisata dapat kembali tumbuh dan berkembang,” ujarnya.
Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Wishnutama Kusubandio mengapresiasi kesiapan stakeholder pariwisata untuk berjuang dan membantu bersama menjaga Indonesia dalam menghentikan penyebaran wabah Covid-19.
“Langkah kerja sama dengan para pelaku industri pariwisata sebagai merupakan salah satu wujud misi kemanusiaan. Maka, aspek kesehatan, keamanan dan kenyamanan orang-orang yang bertugas menjadi hal yang harus diperhatikan dengan baik. #BersamaJagaIndonesia,” kata Wishnutama.
Editor: Vien Dimyati