Kemenparekraf Dukung Wisata Selam yang Aman dan Berkualitas melalui Academy of Dive Medicine
JAKARTA, iNews.id - Sebagai negara kepulauan, Indonesia berpotensi menjadi destinasi wisata selam terbaik di dunia. Ada banyak spot diving di Indonesia yang terkenal hingga mancanegara.
Adapun berbagai spot diving tersebut adalah Bunaken, Labuan Bajo, Pulau Weh, dan masih banyak lagi. Bahkan, dalam mendukung wisata selam di Indonesia menjadi kelas dunia, Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) berkolaborasi dengan Divers Alert Network (DAN) meluncurkan DAN’s Academy of Dive Medicine.
Event yang diadakan sejak 21 hingga 24 Agustus 2023 di Bali ini bertujuan untuk mengembangkan kemampuan medis profesional dalam melayani kebutuhan medis wisatawan selam di Indonesia.
Direktur Wisata Minat Khusus Kemenparekraf Itok Parikesit mengatakan, dia mengapresiasi DAN yang selalu berinovasi sejak pasca-pandemi dengan menerapkan CHSE Wisata Selam. Dalam kesempatan ini juga dilakukan MoU antara Kemenparekraf dengan DAN untuk melakukan assesment hyperbaric chamber di Manado, Labuan Bajo dan destinasi unggulan lainnya.
"Output dari kegiatan ini DAN memberikan pelatihan keterampilan medis dan penanganan ketika cedera saat wisata selam, sedangkan Kemenparekraf menyiapkan Indonesia sebagai destinasi wisata selam yang aman dan nyaman," ujar Itok Parikesit melalui keterangannya dikutip Rabu (23/8/2023).
Dia menambahkan, promosi tidak hanya menginformasikan mengenai keindahan bawah laut tetapi juga memberikan informasi mengenai rasa aman dan nyaman ketika terjadi kecelakaan saat penyelaman. Selain itu, bagaimana cara penanganan yang cepat.
Sementara itu, Country Manager DAN Indonesia Rendra Hertiadhi mengatakan, DAN Academy of Dive Medicine merupakan inisiatif penting dari kolaborasi antara Divers Alert Network dengan Kemenparekraf dalam menjadikan Indonesia sebagai negara destinasi wisata selam world class yang dikenal aman dan indah.
"Melalui DAN Academy of Dive Medicine ini diharapkan terbentuk kesiapan tenaga medis dengan pengetahuan yang memadai serta fasilitas medis yang mampu menangani cedera selam di destinasi wisata selam," kata Rendra.
Menurut Rendra, program pendidikan medis lanjutan ini merupakan terobosan terbaru dalam pengembangan kapasitas medis profesional untuk mengatasi keadaan darurat medis dalam industri selam. Adapun fokus utama program ini adalah pada penanganan cedera akibat penyelaman, yang bertujuan untuk menghasilkan tenaga medis yang terampil dan siap menghadapi situasi kompleks dan kritis terkait olahraga selam.
"Lebih dari 50 peserta terpilih dari berbagai latar belakang medis, termasuk dokter, perawat, teknisi medis, dan profesional selam dari destinasi wisata selam terkemuka di Indonesia. Mereka mengikuti pelatihan intensif selama empat hari yang mencakup berbagai aspek medis terkait penyelaman," katanya.
Peserta mendapatkan pengetahuan mendalam tentang evaluasi dan penanganan awal cedera penyelaman, serta mempelajari teknik dan praktik medis terbaru yang relevan. Kerja sama antara Kemenparekraf dan DAN dengan berbagai pakar medis dan praktisi selam internasional diharapkan dapat menguatkan citra Indonesia sebagai destinasi wisata selam unggulan di seluruh dunia.
Perlu diketahui, melalui peluncuran DAN’s Academy of Dive Medicine, Indonesia menunjukkan komitmennya untuk terus meningkatkan standar layanan medis dalam industri selam. Dengan berbagai upaya bersama, Indonesia telah merancang masa depan yang menjanjikan sebagai destinasi wisata selam kelas dunia yang aman dan berkualitas.
DAN’s Academy of Dive Medicine merupakan program pendidikan medis lanjutan yang dirancang secara khusus sebagai kursus pengantar kedokteran selam bagi para dokter dan tenaga medis, untuk mulai mengembangkan keterampilan klinis dalam penilaian dan evaluasi terhadap penyelam yang mengalami cedera.
Program pendidikan ini didukung oleh narasumber internasional dan telah mendapatkan akreditasi dari Ikatan Dokter Indonesia (IDI) dan Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI), yang memberikan peserta kesempatan untuk memeroleh SKP dari IDI dan/atau PPNI.
Topik-topik yang dibahas dalam acara ini mencakup berbagai aspek medis terkait penyelaman, termasuk fisiologi bawah air, kebugaran untuk menyelam, penyakit dekompresi, manajemen klinis pra-rumah sakit dan definitif yang terkait, operasi di daerah terpencil, binatang laut berbahaya, keselamatan di ruang hiperbarik, dan masih banyak lagi.
Editor: Vien Dimyati