Kenalkan Budaya Pelestarian Lingkungan kepada Anak lewat Story Telling
JAKARTA, iNews.id - Ada banyak cara mengenalkan budaya hingga sejarah di Indonesia kepada anak. Salah satu yang sedang tren adalah mengenalkan kepedulian lingkungan melalui story telling.
Ya, hal inilah yang sedang digencarkan oleh Kementerian Koordinator Maritim dan Investasi bekerjasama dengan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi, serta Tim Koordinasi Nasional Penanganan Sampah Laut (TKN PSL).
Lintas kementerian dan lembaga ini menginisiasi lomba menulis dan komik Euphoria (Ending Plastic Pollution Through Poster and Writing Contest for A Cleaner Indonesia). Kompetisi ini merupakan lanjutan dari Euphoria #1 yang dilaksanakan tahun lalu dan telah berhasil diikuti oleh 1.538 peserta kompetisi dari seluruh Indonesia serta lebih dari 50.000 peserta mengikuti webinar nasional.
Rofi Alhanif, Asisten Deputi Pengelolaan Sampah dan Limbah, Kemenko Marves mengatakan, generasi saat ini harus mewarisi bumi yang bersih dan sehat untuk generasi selanjutnya.
"Kompetisi ini diselenggarakan sebagai sarana untuk mengedukasi generasi muda agar meningkatkan kesadaran akan pentingnya pengelolaan sampah dan upaya pengurangan sampah dari sumbernya," ujar Rofi melalui keterangannya dikutip Sabtu (24/12/2022).
Kompetisi ini telah dibuka sejak Agustus lalu, mengusung tema “Mendorong Penguatan Budaya Literasi dalam Rangka Mewujudkan Laut Indonesia yang Merdeka dari Sampah”.
Abdul Halim Muharram yang merupakan Widyaprada Ahli Utama Direktorat Sekolah Dasar, Kemendikbudristek sangat mendukung diselenggarakannya kompetisi ini. "Butuh kebersamaan, kolaborasi, inovasi, dan ketahanan diri dari semua pihak untuk memajukan bangsa dan agar bisa bersaing dengan negara lain," ujar Abdul Halim.
Novrizal Tahar selaku Direktur Penanganan Sampah, PSLB3 KLHK berharap generasi muda terus mengobarkan semangat untuk mengurangi sampah plastik di laut. "Perubahan perilaku di masyarakat dimulai dari literasi generasi muda, terutama anak-anak. Karya yang sudah dibuat oleh adik-adik ini harus diterapkan benar-benar ya ke kehidupan sehari-harinya," kata dia.
Memang, permasalahan sampah khususnya sampah plastik di laut semakin mengancam keberlangsungan kehidupan biota laut dan kesehatan manusia. Sebagian besar sampah plastik di laut tersebut berasal dari limbah aktivitas warga yang bocor ke perairan di darat dan berakhir di laut. Masyarakat perlu memahami persoalan ini sehingga dapat mengelola sampahnya sejak di rumah tangga.
Kompetisi dan Webinar Nasional Euphoria #2 ini menjadi wadah generasi muda menyampaikan inovasi, gagasan, dan kegelisahannya dalam bentuk karya tulis dan poster.
Karya para peserta lomba ini diharapkan dapat memacu semangat remaja dan pemuda untuk bergerak dan ikut mengampanyekan pengelolaan sampah di rumah dan lingkungan tetangganya. Dengan demikian, target Indonesia untuk mengurangi sampah pada 2025 (hingga) 30 persen dan pengurangan sampah plastik ke laut 70 persen pada 2025, dapat tercapai.
Editor: Vien Dimyati