Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Jarang Tampil di TV, Narji Cagur Pilih Hidup Jadi Petani
Advertisement . Scroll to see content

Keseruan Main ke Kebun Kokoa di Lampung, Hasil Panen Melimpah Bikin Petani Makmur

Kamis, 18 September 2025 - 17:19:00 WIB
Keseruan Main ke Kebun Kokoa di Lampung, Hasil Panen Melimpah Bikin Petani Makmur
Petani Kokoa di Lampung. (Foto: Ravie Wardani)
Advertisement . Scroll to see content

LAMPUNG, iNews.id - Komoditas kakao berperan penting dalam pengembangan agribisnis di Indonesia. Lampung misalnya, kawasan ini menjadi salah satu lumbung kakao terbesar setelah Sulawesi. 

Bahan baku cokelat itu ditanam mengelilingi Desa Wiyono, Gedong Tataan, Kabupaten Pasawaran, Lampung. 

Ketinggian desa pun mendukung tanaman ini untuk terus tumbuh. Kakao sendiri menjadi salah satu tanaman buah yang bisa dipanen beberapa kali dalam setahun. 

Kakao Perbaiki Hidup Petani

Tony Ependi, petani kakao setempat tak sungkan membagikan suka dukanya saat berkebun. Sudah 35 tahun Tony bertani, tepatnya sejak 1990. 

Berbekal pengalaman, ia bertahan dengan pekerjaannya itu demi menghidupi keluarga tercinta. 

Tony tak memungkiri dirinya pernah mengalami kegagalan dalam menanam kakao. Faktor alam hingga serangan hama menjadi kendala utama yang bisa merusak kualitas buah menjelang panen. 

"Gagal itu setiap orang pernah, setiap usaha pun ada gagal. Tapi saya nggak putus asa," tutur Tony Ependi di Desa Wiyono, Pasawaran, Lampung, beberapa hari lalu. 

Di desanya, Tony memiliki lahan perkebunan kakao seluas 0,5 hektar. Saat ini, dia memberdayakan dua jenis klon kakao unggulan, Monika 01 (279 tanaman) dan MMC 02 (250 tanaman). Klon itu ia dapat setelah mengikuti program Cocoa Life Mondelez International sejak 2016 silam. 

Tony mengatakan, jenis klon tersebut dapat menghasilkan kakao yang tahan pembusukan hingga PBK (Penggerek Buah Kakao) atau hama. 

"Saya diperkenalkan dengan klon-klon, dikasih pelatihan, pelatihan pembukaan, sanitasi, teknik sambung. Ya, berjalannya waktu banyak sekali yang saya dapat," ucap Tony. 

Selain buahnya, Tony juga memanen batang kakao muda yang kemudian digunakan untuk metode entres bagi petani lain. Batang itu khusus untuk klon Monika 01 yang sudah ditanam sejak 2022 lalu. 

Sementara itu, hasil panen biji kakao kering dari perkebunan Tony pun meningkat drastis dari semula 400 kilogram menjadi 1 ton per tahun. 

Harga komoditas kakao kering sendiri kata Tony, masih terbilang stabil yakni kisaran Rp100 ribu perkilonya. Hasil panen dari kebun kakao miliknya juga telah mencapai pasar internasional setelah didistribusikan ke PT. Olam Indonesia. 

Tentunya, hal itu berdampak langsung pada perekonomi keluarga Tony. 

"Kalau dulu rumah saya gubuk. Tidur saja angin mudah masuk. Rumah itu dulu saya tempel dengan kertas semen untuk menahan angin. Sekarang Alhamdulillah bisa bangun rumah. Anak kuliah, dua-duanya. Bisa beli motor juga dua," ungkap Tony. 

Senada dengan Tony, Daksur, petani kakao di Desa Padang Manis, Pasawaran, Lampung, juga mengalami kemajuan serupa. 

"Kalau manfaat setelah mengikuti program ini sepertinya luar biasa, seperti sebelumnya kami bertani itu secara alami seperti bapak-bapak kami, ya itulah yang kami kerjakan. Di situ kami masih lokal semua, serba keterbelakangan. Setelah mengenal program ini dari akhir 2017 itu kami jadi memahami penyiangan, sanitasi, maupun di klonnya," jelas Daksur. 

Sepanjang 2025 ini, Daksur mengaku berhasil memanen sebanyak 350 kilogram lebih biji kakao kering. Jumlah itu pun bakal terus bertambah hingga periode panen tahun ini selesai. 

"Setidak-tidaknya setiap minggu kami tidak stres untuk biaya sekolah anak, kalau puncak panennya, tahun ini bisa 350 kilogram lebih dari luas lahan 0,6 hektar," ujar Daksur. 

Cocoa Life Dukung Petani Indonesia

Andi Sitti Asmayanti selaku Director Sustainability Southeast Asia Mondelez International mengatakan program Cocoa Life mendukung petani kakao di tujuh provinsi di Indonesia. 

"Kami ada di Sulawesi Selatan, Sulawesi Tenggara, dan Sulawesi Tengah. Dan di Sumatera kami ada di Lampung (Sumatera Selatan), Sumatera Barat, Aceh, dan Sumatera Utara," ucap Yanti kepada wartawan. 

Yanti berharap program tersebut bisa mendukung keberlanjutan pertanian kakao maupun lingkungan guna memperkuat sinergi dan kolaborasi lintas sektor. 

Hal itu juga diyakini dapat meningkatkan kejayaan kakao Indonesia tidak hanya sebagai komoditas unggulan, tetapi juga untuk bersaing di pasar internasional. 

"Karena keberlanjutan kakao di Indonesia tidak terlepas dari keikutsertaan dari seluruh kontribusi seluruh sektor. Oleh karena itu kami menggandeng seluruh stakeholder yang ada dalam artian bekerjasama bersama-sama khususnya dengan pemerintah, baik itu pemerintah nasional atau pun pemerintah setempat," ujar Yanti.

Kakao Lampung Eksis di Pasar Global 

Kepala Bidang Perkebunan Dinas Pertanian Kabupaten Pringsewu, Elis Martatiasih, juga menyoroti potensi komoditas kakao di Lampung bisa eksis di pasar global. 

Hal tersebut kata Elis, bisa direalisasikan dengan pemeliharaan bibit dan klon unggul maupun jaminan harga pasar yang stabil. 

"Dengan perbaikan tanaman, dari hulu ke hilir ya, jadi petani itu kalau harganya bagus, tanpa disuruh pun dia menanam, jadi jaminan itu juga harus ada. Kemudian pasti sangat mendukung mau merawat kalau harganya bagus," ucap Elis di Professional Nursery, Pringsewu, Lampung. 

"Pemerintah Daerah selalu mendukung perbaikan tanaman ya, kita melakukan peremajaan atau tanam ulang dengan klon yang unggul, kalau klonnya tahan penyakit, buahnya bagus, produktivitasnya bisa tinggi," sambungnya.

Elis Martatiasih pun optimistis komoditas kakao di wilayahnya go internasional jika sejumlah aspek diatas terpenuhi. 

"Insya Allah yakin komoditas kakao di Lampung tembus pasar Internasional, apalagi ada klon baru yang Monika, kemudian pembibitan dengan kapasitas besar sehingga bisa menyuplai kebutuhan bibit yang klon unggul di wilayah ini," pungkasnya.

Editor: Muhammad Sukardi

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut