Keunikan Festival Bekudo Bono di Pelalawan Memikat Wisatawan
JAKARTA, iNews.id - Ada yang menarik ketika traveler berwisata ke Pelalawan, Provinsi Riau. Di sini terdapat objek wisata sungai Bono yang terkenal memiliki ombak paling besar.
Bahkan, tidak sedikit wisatawan datang untuk menjajal ombak tersebut dalam Festival Bekudo Bono. Penyelenggaraan Festival Bekudo Bono ke depannya akan dikemas semakin menarik untuk meningkatkan daya tarik festival.
Bupati Pelalawan, HM Harris mengatakan, ke depannya Festival Bekudo Bono akan dikemas semakin menarik dengan menghadirkan berbagai kejutan acara, selain ombak Bono yang jadi daya tarik utama.
"Kami ingin memberikan kesan terbaik pada peserta (surfer) dan wisatawan sehingga kenangan mereka akan membekas dan akan terus kembali," kata HM Harris, di Pelalawan, Sabtu (16/11).
Dalam acara Festival Bekudo Bono 2019, disajikan pula Bono Jazz Festival yang menampilkan sejumlah musisi jazz mancanegara.
Acara tersebut digelar di Pantai Ogis, Teluk Meranti, Pelalawan, pada Rabu 13 November 2019 atau sehari sebelum acara puncak Festival Bekudo Bono 2019. Event ini menampilkan 300 musisi seperti Retno Satisfacation, Hantu Blau Band, hingga Komunitas Blues Malam. Ada juga sejumlah musisi asal Singapura dan Malaysia.
Hasilnya, para surfer mancanegara ikut bergoyang. Mereka melebur dengan wisatawan saat lagu Johnny B Goode milik Chuck Berry asal Amerika disajikan Blues Malam.
“Festival Bekudo Bono 2019 selalu menampilkan banyak kejutan. Kehadiran Bono Jazz Festival tentu membuat event semakin fresh. Ada warna baru di sini. Kami juga siap menampilkan kejutan-kejutan untuk festival tahun depan," kata HM Harris.
Selain Bono Jazz Festival ada juga camping ground yang dihadirkan sebagai kemasan baru dalam Festival Bekudo Bono 2019.
“Yang jelas, kami ingin memberikan kesan terbaik kepada peserta dan wisatawan. Untuk Bono Jazz Festival semakin menarik dengan kehadiran musisi dari mancanegara,” kata Kadisparbudpora Pelalawan Andi Yuliandri.
Ketua Tim Pelaksana Calendar of Event Kemenparekraf, Esthy Reko Astuty mengatakan, menyajikan hal yang baru memang perlu diperhatikan penyelenggara dalam setiap penyelenggaraan festival. Maka, wisatawan tidak akan pernah bosan dan selalu menemukan hal baru.
“Para peserta sejak awal memang sudah terkesan dengan event ini. Kemasannya memang sangat unik dan menarik,” kata Esthy Reko Astuty.
Puncak Festival Bekudo Bono 2019 sendiri berlangsung pada Kamis 14 November 2019 di Sungai Kampar, Teluk Meranti. Beberapa waktu sebelumnya, peserta yakni para surfer dari berbagai negara mencoba Gelombang Bono di Tanjung Pabilah dan Blok F Sebayang, Teluk Meranti.
“Menikmati Jazz sebelum bertanding tentu menyenangkan. Dengan beragam rangkaian konten yang ditampilkan, saya optimistis minat peserta akan terus naik di tahun depan. Untuk itu, perlu inovasi lagi agar festival semakin menarik,” tutur Deputi Bidang Pengembangan Pemasaran I Kemenparekraf Rizki Handayani.
Editor: Vien Dimyati