Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Manfaat AI untuk Penulis, Mampu Meningkatkan Produktivitas!
Advertisement . Scroll to see content

Konsep Konservasi Air hingga Pelestarian Flora Fauna Mulai Diterapkan di Desa-Desa

Jumat, 02 April 2021 - 19:27:00 WIB
Konsep Konservasi Air hingga Pelestarian Flora Fauna Mulai Diterapkan di Desa-Desa
Pelestarian flora dan fauna hingga konservasi air (Foto: Ist)
Advertisement . Scroll to see content

JAKARTA, iNews.id - Air memiliki berbagai manfaat bagi masyarakat banyak. Tidak hanya digunakan untuk minum, air juga berfungsi untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari. 

Bahkan, dalam rangkaian Hari Air Sedunia desa-desa di Indonesia sudah mulai menerapkan konsep konservasi air hingga melakukan pelestarian flora dan fauna.

Masih dalam rangkaian memperingati Hari Air Sedunia 2021, Danone Indonesia kembali berkomitmen mewujudkan dan menjaga pengelolaan sumber daya air secara berkelanjutan dalam acara virtual bertajuk “Afternoon Talk with Indonesia Water Coalition”. Diskusi ini diinisiasi Yayasan Konservasi Alam Nusantara bersama Koalisi Air Indonesia.

Ratih Anggraeni, Head of Climate & Water Stewardship Danone Indonesia mengatakan, sebagai bagian dari upaya mencapai positive water impact di Indonesia pada 2030, Danone Indonesia bersama masyarakat dan para mitra terkait  berkomitmen melakukan berbagai inisiatif sejak 1990.

“Berkat kemitraan yang terbangun bersama dengan pemerintah pusat dan lokal, masyarakat, serta LSM, hingga 2020, kami telah menanam lebih dari 2,4 juta pohon, membangun 1.900 sumur resapan, dan 31 water pond," kata Ratih Anggraeni melalui keterangannya belum lama ini.

Selain itu, dia menambahkan, melalui kemitraan ini, Danone juga telah membuat 80 ribu biopori, 2 DAM resapan, 6800 rorak, serta 52 unit Penampung Air Hujan (PAH). 

"Kami mengenalkan konsep lingkungan dalam implementasi konservasi perlindungan Daerah Aliran Sungai (DAS) dan terlibat aktif dalam inisiasi pembentukan forum multipihak untuk perlindungan DAS, seperti yang kami lakukan di DAS Rejoso, Sub DAS Cicatih dan Sub DAS Pusur," katanya.

Selain itu, pihaknya juga membantu melestarikan flora dan fauna endemik lokal dengan mengembangkan Program Taman Keanekaragaman Hayati (Kehati) di 23 lokasi di sekitar operasional, serta mengembangkan Program WASH (Water Access, Sanitation, dan Hygiene). Di antaranya telah membantu membangun sarana air bersih (SAB), sanitasi, dan hingga saat ini telah memberikan manfaat kepada 361.000 penerima manfaat.

Danone adalah salah satu anggota Koalisi Air Indonesia yang merupakan wadah kemitraan multipihak untuk penatalayanan air dan pengelolaan sumber daya air berkelanjutan melalui aksi kolektif di tingkat DAS.

Pengelolaan DAS secara kolektif ini penting dilakukan karena bisa memberikan dampak positif terhadap lingkungan yang lebih luas serta memudahkan sinergi antara pemangku kepentingan yang berada di dalam DAS.

“Kami berkolaborasi membentuk Koalisi Air Indonesia sebagai bagian dari upaya untuk mewujudkan usaha berkesinambungan yang telah lama dilakukan untuk dapat menjaga kualitas, kuantitas dan kontinuitas sumber daya air, serta mewujudkan praktik bisnis yang berkelanjutan," ujarnya.

Ratih menambahkan, kolaborasi ini juga sejalan dengan One Planet One Health, di mana pihaknya meyakini kesehatan masyarakat sangat terkait dengan kesehatan dari lingkungan yang kita tinggali.

Beberapa penerima manfaat dari beberapa program konservasi dan peningkatan akses air bersih yang dilakukan Danone di kabupaten Sukabumi ikut berbagi cerita di acara diskusi.

Lilis dari Desa Babakan Pari misalnya, mengisahkan kesulitan air bersih yang dia alami, terutama di musim kemarau yang mengharuskan mereka memanfaatkan air sawah untuk kebutuhan sehari-sehari.

“Sejak 2019, Program WASH telah membantu memfasilitasi kebutuhan kami akan air bersih yang sekarang sudah bisa diakses melalui sistem pipanisasi di masing-masing rumah," kata Lilis.

Selain itu, dia juga mendapatkan ilmu yang sangat bermanfaat yaitu perihal PHBS (perilaku hidup bersih dan sehat), sehingga perilaku higienitas bisa berubah.

"Sekarang kami tidak lagi menggunakan air sawah atau berjalan jauh untuk mengambil air," kata Lilis.

Editor: Vien Dimyati

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut