Kota-Kota yang Dulunya Ramai kini Resmi Hilang dari Indonesia, Pernah Tahu?

JAKARTA, iNews.id - Ada beberapa kota di Indonesia yang ditinggalkan penduduknya karena sesuatu hal. Awal mulanya, kota tersebut ramai, kini menjadi sepi dan resmi hilang dari Indonesia.

Ya, berbagai faktor melatarbelakangi mengapa masyarakat tersebut meninggalkan kampung halamannya. Salah satunya, seperti bencana alam, banjir, longsor, gunung meletus, gempa bumi, atau faktor mistis lain.

Baca Juga

Kampung Unik di NTB, Singgah ke Desa Taman Loang Baloq yang Punya Daya Tarik Makam Keramat

Lantas, dearah mana saja di Indonesia yang dulunya ramai dan kini resmi hilang dari Indonesia? Berikut ulasannya dikutip dari akun YouTube Remedial Script, Kamis (11/5/2023).

Baca Juga

Kampung Unik di Malang, Singgah ke Desa Ini Bisa Lihat Stupa Langka dan Air Suci Kuno

1. Kota Wuna atau Muna

Kota ini terletak di Sulawesi Tenggara, dan sempat menjadi kota penting pada masa kesultanan Wuna. Kota ini dibangun pada masa Raja La Kilaponto (1538-1541) dan selesai pada masa Raja La Posasu  (1541-1551). Menariknya, kota ini dikelilingi oleh benteng tinggi yang berbentuk lingkaran. Orang-orang yang dapat tinggal di daerah tersebut hanyalah kaum bangsawan dengan jabatan penting seperti Raja, atau golongan adat hukum saja. Kota ini mulai ditinggalkan pada tahun 1861, saat perang saudara pecah antara dua tokoh penting untuk memperebutkan Kota Wuna.

2. Kota Saranjana

Kota Saranjana terletak di Kalimantan Selatan. Banyak yang percaya daerah ini adalah kota gaib. Sebab, tak semua orang mampu melihat keberadaan serta kemegahan kota ini. Namun, masyarakat di Kota Baru Pulau Laut meyakini, kota tersebut memang ada yang dibuktikan dari peta masa lampau yang berjudul ‘Peta Wilayah Pesisir dan Pedalaman Borneo. Peta tersebut dibuat oleh seorang naturalis berkebangsaan Jerman, Salomon Muller pada tahun 1845.

Baca Juga

Pantai Unik Berbentuk Lubang Raksasa, Tersembunyi di Pulau Karang, Berani Singgah?

3. Dukuh Legetang

Kota atau daerah ini telah hilang sejak bencana longsor pada 16 April 1955. Hujan lebat yang mengguyur kawasan Dieng dan sekitarnya membuat daerah ini hilang dengan cepat. Di mana dalam peristiwa tersebut menelan korban jiwa sebanyak 332 orang penduduk Dukuh Lagetang, serta 19 orang tamu dari lain-lain desa akibat longsornya gunung Pengamun-amun.

Baca Juga

Kampung Unik di Bali, Singgah ke Desa Islam Tertua yang Dulunya Hanya Dihuni 40 Prajurit Majapahit

4. Desa Sidoarjo

Bencana lumpur Lapindo 17 tahun silam, mengakibatkan 21 desa di daerah Sidoarjo ini perlahan-lahan merendam pemukiman penduduk dan tenggelam. Secara administrasi kawasan ini sudah resmi hilang dari peta.

5. Desa Berastepu

Desa Berastepu merupakan salah satu desa yang berada di Kecamatan Simpang Empat, Kabupaten Karo, Sumatera Utara. Desa ini mulai ditinggalkan pada 2013, akibat bencana alam Gunung Sinabung yang selalu aktif. Dengan demikian, masyarakat desa tersebut harus pindah ke daerah lain. Berastepu merupakan satu dari 18 desa yang telah dikosongkan warga selama Gunung Sinabung erupsi. Bahkan, tiga di antaranya telah hilang terkubur lahar Sinabung.

Editor: Vien Dimyati