Kualitas Udara di Jakarta Buruk, Sandiaga Uno: Tidak Kurangi Kunjungan Wisatawan di Destinasi Favorit
JAKARTA, iNews.id - Polusi udara di Jakarta belakangan ini menjadi perbincangan. Bahkan, kualitas udara yang buruk berdampak pada kesehatan masyarakat.
Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Salahuddin Uno memastikan masalah polusi udara di Jakarta yang menjadi sorotan belakangan ini, tidak berpengaruh terhadap jumlah wisatawan yang berkunjung ke beberapa tempat wisata di Jakarta.
Meski belum ada data secara pasti, Sandiaga Uno menyebut justru jumlah kunjungan ke beberapa tempat wisata andalan di Jakarta semakin meningkat. Salah satunya seperti Ancol, hingga Taman Mini Indonesia Ini (TMII).
“Belum ada data-datanya, tapi dari tiga destinasi paling terfavorit seperti Ancol, dan TMII belum ada penurunan, justru malah meningkat. Dan saya berharap kita all out untuk mengatasi permasalahan polusi kita,” ujar Sandiaga Uno, dalam The Weekly Brief with Sandi Uno, di kantor Kemenparekraf, Senin, (28/8/2023).
Sandiaga lantas meminta masyarakat khususnya wisatawan agar tidak terus berlarut-larut dengan masalah polusi udara. Sebab, hal ini menurutnya bisa berdampak langsung terhadap citra dan reputasi wisata di Indonesia.
“Jangan sampai ini berlarut-larut, dan jangan sampai ini memberikan citra dan reputasi buruk terhadap Indonesia yang akan berdampak terhadap kunjungan wisatawan mancanegara dan pergerakan wisatawan nusantara,” katanya.
Meski begitu, Sandiaga lantas mengajak masyarakat dan wisatawan agar ikut berpartisipasi dalam menekan polusi di Jakarta. Salah satunya, dengan memanfaatkan transportasi umum, misalnya LRT yang baru-baru ini diresmikan.
Apalagi, Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan baru-baru ini mengungkapkan transportasi pribadi, terutama sepeda motor menjadi penyumbang terbesar pencemaran udara di Jakarta.
Berdasarkan data KLHK, lebih dari 24,5 juta sepeda motor masuk ke Jakarta pada 2022. Sebagian besar kendaraan tersebut menggunakan bahan bakar fosil yang berkontribusi pada emisi. “Tadi Pak Presiden meresmikan LRT. Mohon dipakai. Karena transportasi ini juga menyumbang polusi, jadi kita beralih ke penggunaan transportasi umum dan LRT, cepat, murah, nyaman dan juga mengurangi polusi," ujarnya.
Editor: Vien Dimyati