Marak Pungli di Destinasi Wisata, Sandiaga Uno: Siap-Siap Kami Tindak!

JAKARTA, iNews.id - Belakangan ini media sosial diramaikan dengan seorang pria yang melakukan pungutan liar (pungli) di akses jalan menuju tempat wisata Curug Ciburial, Kabupaten Bogor. Dalam video yang viral tersebut, pria tersebut meminta bayaran kepada setiap pengunjung.

Pelaku mengatakan kawasan tersebut adalah daerah operasionalnya. Sebab itu, dia bebas meminta biaya lebih dari para pengunjung.

Baca Juga

Peserta World Water Forum Akan Diajak ke Desa Wisata Jatiluwih dan Ikut Upacara Melukat

Video tersebut sontak viral dan menjadi perbincangan hangat netizen di media sosial X. Kejadian tersebut mungkin jadi salah satu dari sekian banyak kasus serupa di Indonesia.

Menanggapi maraknya kasus pungli di berbagai destinasi wisata di Indonesia, Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Uno menyatakan siap menindak tegas pelaku-pelaku yang masih gemar melakukan pungli.

Baca Juga

Jadi Destinasi Wisata Baru di Madinah, Begini Keindahan Museum Peradaban Nabi Muhammad SAW

Sandiaga Uno menyampaikan rasa terima kasih kepada Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Bogor serta pihak kepolisian yang telah bersinergi dan cepat tanggap mengatasi permasalahan tersebut. 

“Yang melakukan pungli di destinasi wisata siap-siap kami tindak! Terima kasih untuk Disbudpar Kabupaten Bogor beserta kepolisian atas kerja sama dan ke-GERCEP-annya,” kata Sandiaga Uno dikutip dari cuitan akun X resminya @sandiuno, Jumat (3/5/2024).

Baca Juga

Tarif Tiket Pesawat Turun, Intip Daftar Destinasi Wisata yang Lagi Diskon!

Apabila kasus-kasus serupa masih berkeliaran dan oknum yang bersangkutan tidak ditindak dengan tegas, khawatirnya ini bisa berdampak pada minat masyarakat mengunjungi destinasi wisata lokal.

Tak hanya merugikan pengunjung, Sandiaga Uno menyebutkan kasus pungli bisa merugikan pelaku parekraf dalam negeri. Bahkan UMKM dan masyarakat sekitar yang perekonomiannya terbantu dengan adanya wisatawan ikut terdampak.  

“Kejadian seperti ini bukan hanya merugikan pengunjung tetapi juga merugikan pelaku parekraf, UMKM dan masyarakat yang ekonominya terbantu dengan datangnya wisatawan,” ujarnya. 

Editor: Dani M Dahwilani