Mengenal Pantai Sayang Heulang di Garut dan Daya Tarik Curugan yang Unik
JAKARTA, iNews.id - Pesona keindahan alam yang ada di Garut, Jawa Barat, selalu menarik untuk dijelajahi. Ada tempat wisata eksotis di sini, salah satunya Pantai Sayang Heulang.
Pantai Sayang Heulang terletak di Desa Mancagahar, Kecamatan Pameungpeuk, Kabupaten Garut. Pantai ini menjadi salah satu ikonik pariwisata di Garut.
Pemandangan di pantai satu ini cukup indah. Anda bisa melihat luasnya lautan, udara sejuk, apalagi kawasan wisata ini menjadi salah satu spot foto menarik di Garut.
Pantai ini letaknya menghadap Samudera Hindia berdekatan dengan Pantai Santolo. Malah ada jembatan gantung yang menghubungkan kedua pantai tersebut dan terbuka untuk wisatawan. Dengan begitu wisatawan bisa menikmati dua pantai sekaligus.
Bagi Anda yang ingin mengunjungi pantai Sayang Heulang, bisa melalui berbagai jalur. Misalnya, dikutip dari channel YouTube Kang Jayus, dia mengambil jalan dari Pantai Santolo, di mana dulunya jalur ini merupakan perkebunan dan pesawahan yang kini disulap jadi jalan alternatif ke Sayang Heulang.
"Dulunya jalan ini kebun dan sawah," katanya.
Melalui jalur ini, Anda akan disuguhi pemandangan yang cukup eksotis. Terdapat jejeran pohon kelapa yang cukup luas.
Kemudian, sebelum memasuki kawasan pantai Sayang Heulang, Anda akan melewati portal yang sekaligus membayar karcis masuk.
Kurang lebih berjarak 500 meter dari portal masuk, Anda akan langsung disuguhi pemandangan pantai Sayang Heulang yang bersih dan cantik.
Di area pantai ini juga terdapat restoran atau rumah makan, hingga penginapan dengan harga bervariasi.
Menariknya lagi, wisatawan tak hanya disuguhi pemandangan pantai saja. Anda juga bisa mengunjungi Curugan, merupakan salah satu destinasi wisata di area Sayang Heulang.
"Nanti di sana juga ada Curugan. Curugan itu masih destinasi wisata yang sangat unik, karena ada air laut masuk ke sungai," katanya.
"Ini merupakan keajaiban dunia karena namanya muara biasanya, air sungai yang masuk ke laut. Tapi metodenya terbalik di Curugan itu," kata dia.
Editor: Vien Dimyati