Mengenal SDGs Center Pertama yang Menjaga Ekosistem Laut
JAKARTA, iNews.id - Menjaga kelestarian lingkungan menjadi isu dunia. Masing-masing negara memiliki strategi tersendiri untuk mengatasi persoalan lingkungan.
Bahkan dalam mendukung target pembangunan Sustainable Development Goals (SDGs) pada 2030, Politeknik Pelayaran Banten meresmikan SDGs Center pertama di Indonesia untuk sekolah kedinasan.
Perlu diketahui, tujuan Pembangunan Berkelanjutan (TPB) atau Sustainable Development Goals (SDGs) merupakan rencana aksi global yang disepakati oleh para pemimpin dunia, termasuk Indonesia. Tujuannya, mengakhiri kemiskinan, mengurangi kesenjangan dan melindungi lingkungan
Heru Widada Direktur Politeknik Pelayaran Banten mengatakan, sebagai lembaga pendidikan tinggi vokasi maritim yang berstandar Internasional, Politeknik Pelayaran Banten (P2B) berkomitmen mendukung SDGs 2030 di Indonesia. Sekaligus menjadi katalisator bagi perguruan tinggi kedinasan lain untuk turut menyukseskan SDGs di Indonesia.
"SDGs Center ini diakui eksistensinya oleh SDGs Nasional Kementerian PPN/Bappenas dengan telah bergabungnya dalam daftar 30 SDGs center/ network/ hub di perguruan tinggi terkemuka di seluruh Indonesia. Menjadi pelopor pertama perguruan tinggi kedinasan di bawah Kementerian yang memiliki SDGs Center di institusi pendidikannya," ujar Heru, melalui keterangannya belum lama ini.
Menurutnya, SDGs Center Politeknik Pelayaran Banten didukung dengan implementasi program mata kuliah wajib (mandatory) tentang kepedulian lingkungan dan pencegahan pencemaran laut yang berisi peraturan International Convention For the Preventions of Pollution from Ships (MARPOL).
"Dengan adanya SDGs center, para taruna/taruni memiliki kesadaran dan tanggung jawab yang tinggi dalam menjaga ekosistem laut dari pencemaran plastik maupun aktivitas kapal," ujarnya.
Semua kegiatan SDGs Center Politeknik Pelayaran Banten juga bentuk partisipasi aktif dalam pengembangan blue economy atau ekonomi biru yaitu pemanfaatan sumber daya laut yang berwawasan lingkungan untuk mendukung pertumbuhan ekonomi, kesejahteraan, dan mata pencaharian sekaligus pelestarian ekosistem laut.
Dalam pidatonya Djoko Sasono selaku Kepala Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Perhubungan (BPSDMP) menyampaikan, melalui peresmian SDGs Center ini diharapkan dapat meningkatkan kualitas, kemampuan, serta kompetensi di bidang kemaritiman dengan fokus pada pelestarian sumberdaya kelautan dan samudera untuk pembangunan berkelanjutan.
Satya S. Tripathi selaku Sekretaris Jenderal, Global Alliance for Sustainable Planet menyampaikan, plastik dengan berbagai ukuran sekarang bocor ke habitat laut. Dia memperingatkan bahaya puing-puing yang lebih besar atau makroplastik, seperti alat tangkap ikan, serta sampah dan mikroplastik.
"Jika kita menginginkan dunia yang bebas dari polusi plastik, sejalan dengan imbauan Majelis Lingkungan Perserikatan Bangsa-Bangsa (UNEA), kita perlu mengambil tindakan yang jauh lebih ketat dan terkoordinasi, salah satunya dari penguatan SDGs dalam lembaga pendidikan," ujarnya.
Juliaty ansye Sopacua, Penasihat Teknis SDGs United Nations Development Programme memberikan apresiasi atas diresmikannya SDGs Center di Politeknik Pelayaran Banten.
Dia berharap Politeknik Pelayaran Banten sebagai salah satu Maritime Education Training (MET) di Indonesia dapat menjadi contoh lembaga pendidikan berkualitas yang mengedepankan tujuan pembangunan berkelanjutan.
Editor: Vien Dimyati