Mengintip Festival Menoreh Mandeh, Wisata Daerah di Pesisir Selatan
JAKARTA, iNews.id - Pesisir Selatan menjadi salah satu kawasan yang memilki potensi wisata besar. Daerah ini mencuri perhatian lewat Festival Menoreh Mandeh.
Dalam event tersebut ditampilkan berbagai hasil karya, mulai dari teh daun karamunting, batik alami berbahan gambir, hingga pangan olahan, seperti sirup nipah dan abon ikan tongkol.
Ini merupakan perayaan kolaborasi mahasiswa Universitas Gadjah Mada (UGM) dan PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGN) dalam mengembangkan potensi lokal kawasan wisata Mandeh. Festival ini bukan sekadar budaya, melainkan bentuk nyata komitmen menjadikan Mandeh sebagai destinasi wisata berkelanjutan kedua setelah Bukittinggi.
Ajang tersebut juga menampilkan berbagai capaian program kerja mahasiswa, mulai dari produk teh daun karamunting, kerajinan batik berbahan pewarna alami dari gambir, hingga produk pangan olahan, seperti selai, sirup nipah, dan abon ikan tongkol.
Dosen Pembimbing Lapangan (DPL) KKN PPM Prof Deendarlianto mengatakan, penerjunan mahasiswa KKN UGM di Mandeh merupakan yang pertama kali. Melihat suksesnya tahap pertama ini, pihaknya akan melanjutkan program tersebut untuk tiga tahun ke depan, dengan harapan program ini benar-benar dapat mendorong Mandeh sebagai kawasan wisata berkelanjutan.
“Kawasan wisata Mandeh merupakan tujuan wisata baru dan tujuan destinasi wisata kedua setelah Bukittinggi. Kita ingin memastikan bahwa Mandeh bisa menjadi daerah wisata berkelanjutan. Kehadiran mahasiswa KKN diharapkan bisa mendorong pengembangan kapasitas masyarakat dan UMKM,” ujarnya, dalam keterangan pers, Kamis (7/8/2025).
Sekretaris Perusahaan PGN, Fajriyah Usman mengatakan, kolaborasi dengan mahasiswa KKN merupakan wujud nyata komitmen perusahaan dalam mendukung pengembangan pendidikan dan pemberdayaan masyarakat. Menurutnya kemajuan suatu daerah harus dimulai dari peningkatan kapasitas manusia, dan kegiatan seperti ini menjadi jembatan penting untuk mencapai hal tersebut.
“Sebagai bagian dari Subholding Gas Pertamina, PGN terus memperkuat peran strategisnya melalui program CSR yang mendukung keberlanjutan lingkungan, peningkatan ekonomi lokal, dan pengembangan generasi muda. Program KKN ini menjadi salah satu bentuk sinergi yang kami dorong untuk memberikan manfaat jangka panjang bagi masyarakat,” kata Fajriyah.
Dalam pelaksanaannya, selain pengembangan pariwisata, program kerja KKN PPM UGM di tahun kedua ini diarahkan untuk pengembangan energi terbarukan dan peningkatan ketahanan pangan. Salah satu aksi nyatanya adalah memasang lampu penerang jalan dengan panel surya di Nagari Sungai Nyalo.
Muhammad Jati, Mahasiswa KKN PPM UGM dari Prodi teknik Fisika mengatakan, ada sepuluh titik lokasi pemasangan dimana setiap lampu menggunakan kapasitas daya sebesar 700 watt. Dia berharap dengan adanya lampu penerangan jalan menggunakan tenaga surya ini bisa dimanfaatkan sebaik-baiknya. “Selain ramah lingkungan, lampu ini juga tidak membebani ekonomi warga dan minim perawatan,” ujarnya.
Editor: Dani M Dahwilani