Mengintip Gua Kuno Lorong Bawah Tanah, Ada Artefak Kuno hingga Topeng Misterius
JAKARTA, iNews.id – Mengintip gua kuno Lorong bawah tanah di beberapa tempat di Indonesia memang bikin penasaran. Di dalam gua kuno itu biasanya tersimpan benda-benda misterius hingga artefak kuno berusia puluhan hingga ratusan tahun.
Seperti pada Situs Kedung Watu atau lebih dikenal dengan Gua Made yang merupakan lokasi peninggalan purbakala yang masih menyimpan misteri. Pada 1982 lokasi ini ditemukan secara tidak sengaja oleh para penambang emas liar.
Dikutip dari kanal YouTube Asli Mojokerto, Selasa (31/5/2022), mereka menemukan gua bawah tanah, pecahan-pecahan gerabah dan keramik serta cangkang kerang. Penemuan pun mengundang perhatian seorang pemerhati seni yang berasal dari Italia untuk mengunjungi lokasi Gua Made pada 1998.
Mengintip gua kuno Lorong bawah tanah, Gua made ternyata lebih banyak temuan lepas yang dapat dijumpai, salah satunya adalah topeng. Tentu saja penemuan topeng ini membawa babak baru mengenai Gua Made. Sebab, belum pernah ada topeng dan kerak besi yang ditemukan di gua bawah tanah.
Beberapa ahli melakukan analisis terhadap topeng untuk membuka tabir Gua Made. Ada yang menyimpulkan topeng terbuat dari bahan cermet, ada juga yang menduga berbahan terakota.
Tak hanya itu saja, bahan dan teknologi topeng yang ditemukan di Gua Made juga memiliki kesamaan dengan bahan yang biasa digunakan untuk pembuatan barang-barang seni yang meniru benda cagar budaya. Bahkan, terdapat bukti tindakan adaptif yang ditemukan di topeng Gua Made.
"Awal mula ditemukan itu sekatnya seperti pintu atau lorong. Kalau sekarang kita harus turun dulu ke bawah tanah sekitar 5 sampai 7 (meter) baru bisa kita bisa jalan. Itupun kalau ada alat yang kita gunakan untuk masuk karena sekarang sudah terkena air dan lumpur jadinya buntu lagi," kata Juru pelihara Gua Made, Vevy Irawati.
Ekskavasi pertama, kata Vevy, dilakukan sekitar tahun 2006. Bekerja sama dengan Italia, BJB, didukung para arkeolog mencari definisi terkait Goa Made ini. Namun sampai saat ini belum diketahui secara pasti asal-usul sebenarnya Gua Made.
"Karena penelitiannya memang belum selesai. Pertama, terkendala masalah lahan. Situs Kedung Watu atau Gua Made ini berada di lahan hutan, jadi kita nggak bisa sembarangan untuk mengadakan ekskavasi," kata Vevy.
Kemudian pada 2007, para peneliti sempat melakukan ekskavasi. Pada jarak tertentu, Vevy mengatakan lorong tersebut memiliki bagian kecil yang terbuat dari susunan bata berukuran besar yang berfungsi sebagai sirkulasi udara.

Namun, ekskavasi itu justru bersamaan dengan gempa Jogja yang menelan banyak korban. Alhasil, penggalian pun dihentikan demi menjaga keselamatan serta kelestarian Gua Made. "Takutnya berimbas sampai ke sini," tandasnya.
Situs Kedung Watu terletak di Dukuh Kedung Watu, Desa Made, Kecamatan Ngusikan. Tampak dari luar, gua itu memang terlihat seperti lorong bawah tanah. Letaknya berada di tengah hutan, di bawah pohon rindang, dilindungi dengan genteng seng sederhana sebagai penutupnya.
Pada masa lalu situs ini termasuk Kecamatan Kudu. Akan tetapi, semenjak ada pengembangan kecamatan di Kabupaten Jombang pada 2008, situs ini termasuk wilayah Kecamatan Ngusikan.
Editor: Elvira Anna