Mengintip Kemegahan Sumur Gumuling, Masjid Bawah Tanah Raja Yogyakarta
JAKARTA, iNews.id - Travelling ke tempat-tempat bersejarah di Indonesia, Yogyakarta harus menjadi salah satu tujuan yang wajib dikunjungi. Sebab, ada banyak bangunan dan cerita sejarah di Yogyakarta untuk Anda ketahui. Salah satunya, sejarah masjid bawah tanah para raja Yogyakarta yang bernama Sumur Gumuling.
Sumur Gumuling sudah ada sejak 200 tahun lalu. Bangunan kuno ini berada di belakang Pasar Ngasem Yogyakarta. Di sini wisatawan akan menemukan loket masuk ke Istana Air Taman Sari.
Sebelum diserang Inggris dan beberapa bangunannya hancur akibat gempa pada 1867, Taman Sari adalah kolam pemandian yang indah bagi permaisuri Yogyakarta. Sultan dan kerabat keraton kerap berkunjung untuk rekreasi dan mencari ketenangan.

"Sumur Gumuling adalah masjid bawah tanah yang khas dengan banyak keajaiban. Terletak di area yang sama dengan Istana Air Taman Sari, tempat ini memiliki interior unik yang dirancang untuk tujuan akustik. Ayo kunjungi tempat ini untuk mengagumi warisan ikonik dari kerajaan Yogyakarta ini," tulis Instagram @indtravel, dikutip Rabu (4/7/2018).
Taman Sari hingga kini masih berdiri kokoh. Meski ada yang sudah dipugar, namun tidak mengubah keaslian bentuknya. Saat ini, Sumur Gumuling menjadi salah satu bangunan yang tersisa di Taman Sari. Bangunannya terletak di sebuah lorong bawah tanah Taman Sari.
Sumur Gumuling berarsitektur Jawa-Portugis dan menyerupai teater melingkar dengan telaga buatan di tengah, serta rongga pada kubahnya. Sesuai dengan namanya, Gumuling yang dalam bahasa Jawa berarti berputar dalam lingkaran dan ada sebuah sumur di tengah bangunan.
Bangunan ini dulunya sebuah masjid bawah tanah. Filosofi di balik desainnya adalah hanya satu pintu masuk menuju Sumur Gumuling. Ini melambangkan manusia tercipta dari tanah dan akan kembali ke tanah.
Masjid ini terdiri dua lantai. Lantai bawah untuk jamaah perempuan dan atas untuk jamaah laki-laki. Empat tangga mengarah ke sebuah pelatan kecil, lalu satu tangga mengarah ke lantai dua. Kelimanya merupakan simbol dari rukun Islam, dengan satu tangga naik ke lantai atas mewakili rukun kelima.
Bangunan masjid yang megah ini sangat hits di kalangan traveler. Mereka yang datang ke sini, selain untuk mempelajari sejarah masa lalu, juga untuk berburu spot-spot Instagramable di sini. Bagaimana, apakah Anda tertarik berwisata melihat kemegahan masjid para raja Yogyakarta?
Editor: Vien Dimyati