Mengintip Keunikan Festival Tabut Bengkulu 2018 yang Melegenda
JAKARTA, iNews.id - Dalam urusan pariwisata, Bengkulu memiliki berbagai destinasi menakjubkan untuk dikunjungi. Jika Anda berada di Bengkulu, kurang lengkap jika belum hadir dalam festival tabut yang melegenda.
Ya, perayaan tabut sudah ada sejak 1685 dan pertama kali dilaksanakan oleh Syekh Burhanuddin yang dikenal sebagai Imam Senggolo. Acara tahunan Tabut Bengkulu selalu dinanti oleh masyarakat Provinsi Bengkulu dan luar daerah.
Tahun ini, tabut merupakan satu-satunya event dari Bengkulu yang masuk 100 Wonderful Events Indonesia dan didukung oleh Kementerian Pariwisata. Tabut Bengkulu tidak hanya memiliki daya tarik dalam aspek ritual agama saja, namun sudah berkembang menjadi atraksi wisata.
Event tabut ini mengembalikan ingatan masyarakat Bengkulu pada masa perjuangan dan kepahlawanan, serta kematian cucu Nabi Muhammad SAW, Husein bin Ali bin Abi Thalib dalam peperangan dengan pasukan Ubaidillah bin Zaid di Padang Karbala, Irak pada 10 Muharam 61 Hijriah (681 M).
"Perayaan tabut sudah ada sejak 1685, pertama kali dilaksanakan oleh Syekh Burhanuddin yang dikenal sebagai Imam Senggolo. Event ini selalu dinanti banyak orang. Apalagi event ini masuk dalam 100 CoE Kemenpar, tentunya akan jadi magnet tersendiri," ujar Plt Gubernur Bengkulu Rohidin Mersyah di Gedung Sapta Pesona, Kementerian Pariwisata, Jakarta, Rabu (5/9/2018).
Rohidin mengatakaan, Pemerintah Provinsi Bengkulu bersyukur karena event tabut ini bisa masuk 100 Calendar of Events (CoE) Wonderful Indonesia. Jika selama ini tabut lebih banyak dinikmati masyarakat lokal, pelaksanaan tahun ini diharapkan mampu menyedot wisatawan mancanegara.
"Kita berharap, Kemenpar membantu promosi hingga ke luar negeri untuk memancing wisman datang di tahun berikutnya. Karena banyak yang bisa dinikmati di Bengkulu," kata mantan Wakil Bupati Bengkulu Selatan ini.
Tabut menjadi daya pikat bagi wisatawan Timur Tengah karena memiliki keterkaitan dengan tabut, yaitu cucu Nabi Muhammad SAW, Husein bin Ali bin Abi Thalib yang berasal dari Arab. Begitu juga negara yang cukup dekat dengan Provinsi Bengkulu seperti Singapura, Malaysia, dan Inggris.
Menteri Pariwisata Arief Yahya mengatakan, ada 56 event pariwisata di Bengkulu. Festival tabut ini yang masuk dalam CoE dan didukung Kemenpar.
“Tabut Bengkulu masuk di antara 100 Calender of Event (CoE) Wonderful Wonderful Indonesia yang digelar dalam tahun ini. Event budaya unggulan Bengkulu ini sepenuhnya mendapat dukungan dari Kementerian Pariwisata,” kata Menpar Arief Yahya.
Pelaksanaan Festival dan ritual tabut Bengkulu dilaksanakan selama 10 hari, mulai dari 1 hingga 10 Muharam. Ritual tersebut dilaksanakan langsung oleh kelompok masyarakat yang dikenal dengan Kerukunan Keluarga Tabut (KKT) Bengkulu.
Di hari pertama dilaksanakan prosesi mengambik tanah (mengambil tanah), hari kedua prosesi duduk penja (mencuci jari-jari), hari ketiga menjara (mengandun), hari keempat meradai (mengumpulkan dana), dan hari kelima arak penja (mengarak jari-jari).
Dilanjutkan pada hari keenam dengan prosesi arak serban (mengarak sorban), hari ketujuh gam (tenang/ berkabung), hari kedelapan arak gedang (taptu akbar), hari kesembilan tabut bersanding dan hari kesepuluh sebagai puncak prosesi, yaitu tabut tebuang (pembuangan tabut).
Editor: Tuty Ocktaviany