Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Di Balik Sunyi Puhsarang, Destinasi Religi Menyimpan Jejak Sejarah
Advertisement . Scroll to see content

Mengintip Keunikan Pulau Bungin Sumbawa, Kampung Terpadat di Dunia

Jumat, 19 April 2019 - 09:36:00 WIB
Mengintip Keunikan Pulau Bungin Sumbawa, Kampung Terpadat di Dunia
Keunikan Pulau Bungin Sumbawa (Foto: Instagram)
Advertisement . Scroll to see content

JAKARTA, iNews.id - Pulau ini dijuluki pulau terpadat di dunia. Memiliki luas sekitar 8,5 hektare, pulau yang terletak di laut lepas Bali ini sebagian besar dihuni oleh Suku Bajo. Suku Bajo sudah ada di Pulau Bungin sejak 200 tahun lalu. Rumah-rumah di pulau ini dibangun di atas gundukan pasir dan karang yang saling berdempetan dan nyaris tidak ada ruang yang tersisa.

Tidak seperti pulau pada umumnya, di pulau ini, Anda tidak akan menjumpai pantai atau pesisir. Pasalnya, tiap jengkal pulau ini sudah terpancang rumah-rumah penduduk. Begitu menginjakkan kaki di Pulau Bungin, Anda akan disambut dengan nuansa perkampungan yang sangat padat. Di kanan kiri akan terlihat rumah-rumah berdiri berhimpitan.

"Sepadat-padatnya Pulau Jawa, masih lebih padat lagi Pulau Bungin di Nusa Tenggara Barat. Pulau Bungin ini disebut sebagai pulau yang terpadat di dunia. Namun, kepadatannya yang membuat Pulau Bungin menjadi unik dan menarik Ayo coba sebutkan, ada pulau apalagi nih yang unik seperti Pulau Bungin?" tulis Instagram @pesonaid_travel, dikutip Jumat (19/4/2019).

Pulau Bungin menjadi salah satu destinasi wisata yang ada di Kabupaten Sumbawa. Jangan lewatkan kesempatan mencicipi kuliner seafood-nya yang nikmat dan gurih. Pulau ini juga memiliki resto apung yang menyajikan banyak hidangan sari laut. Harganya sangat terjangkau. Wisatawan bisa menikmati ikan yang segar, karena bisa memilih langsung ikan dari keramba (kolam penangkaran ikan).

Secara administratif, Pulau Bungin berada di Kecamatan Alas, Kabupaten Sumbawa, Nusa Tenggara Barat. Meskipun pulau ini relatif kecil, di sana tersedia dua dermaga, di selatan dan barat. Meskipun dijuluki pulau terpadat, penduduk Pulau Bungin tetap betah tinggal di sana. Mereka merasa hangat dan nyaman dan tak mau pindah ke pulau sebelah (daratan Sumbawa) yang masih kosong.

Selain menyusuri tiap liku Pulau Bungin, Anda bisa melihat prosesi pembangunan rumah di sana. Tak seperti di tempat lain, untuk membangun rumah di sini, tidak memerlukan tanah sama sekali. Biasanya, pondasi yang dipakai adalah karang-karang mati. Semakin ke sini, Pulau Bungin semakin luas karena banyak rumah yang berdiri di luar pulau yang sebenarnya.

Alternatif lain menikmati Pulau Bungin adalah menikmati sunset. Duduk di dermaga dengan lingkungan sekitar yang padat dan ditemani sinar matahari yang mulai redup menjadi pengalaman yang tak terlupakan. Pulau Bungin sendiri tak punya garis pantai dan lahan hijau. Tidak adanya lahan hijau tersebut membuat ternak di pulau ini sulit mencari makanan. Saking sulitnya, ternak-ternak di sini bahkan terpaksa makan sisa-sisa kertas atau kardus.

Bila ingin menjelajahi Pulau Bungin, Anda bisa berkeliling sembari berbincang dengan penduduknya yang ramah. Dari daratan utama, Pulau Bungin bisa kita jangkau menggunakan perahu motor maupun melewati jalan buatan. Anda bisa menempuh perjalanan dari Pelabuhan Kayangan, Lombok Timur ke Poto Tano Sumbawa. Perjalanan yang akan ditempuh sekitar enam sampai delapan jam untuk sampai di Pulau Bungin.

Editor: Vien Dimyati

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut