Mengintip Keunikan Pulau Kucing di Polewali, Mirip Cats Island Jepang
JAKARTA, iNews.id - Anda tak perlu berkunjung ke Pulau Tashiro di Jepang jika ingin ke Cats Island. Di Indonesia ada pulau bernama Dea-Dea.
Pulau ini dihuni oleh ratusan kucing yang hidup liar. Saking banyaknya kucing yang hidup di pulau ini, masyarakat kemudian menyebut pulau yang terletak di Binuang, Polewali Mandar, Sulawesi Barat ini sebagai Pulau Kucing.
Konon, kucing-kucing di sini dulunya dibuang oleh majikannya di sekitar pulau ini. Karena mampu bertahan hidup dengan baik, kucing-kucing tersebut berkembang biak dan memperbanyak populasi secara turun-temurun. Bagi pencinta kucing, tak lengkap rasanya jika belum berlibur ke pulau ini.
"Unik! Ternyata Pulau Kucing ada di Indonesia. Jika sebelumnya sobat ketahui bahwa Pulau Kucing ada di Jepang, di Indonesia juga ada Pulau Kucing. Pulau ini bernama Pulau Dea-Dea atau lebih familiar dengan nama Pulau Kucing. Jadi sobat tidak perlu jauh-jauh ke Pulau Tashiro di Jepang jika ingin ke Cats Island, karena di Indonesia juga ada. Semoga tempat indah ini semakin lestari," tulis Instagram @Indoflashlight, Senin (5/8/2019).
Ratusan kucing yang ada di pulau ini sudah tinggal sejak puluhan tahun lalu. Kucing-kucing tersebut berkembang biak secara alamiah. Tanpa ada campur tangan manusia ataupun pemerintah daerah setempat. Karena masih bersifat liar, pengunjung tidak dapat begitu saja bermain dan mengelus kucing-kucing di pulau ini. Sebaiknya melihat mereka dari jauh sambil menikmati keindahan pulau.
Pulau Kucing memiliki pemandangan alam yang indah. Bernuansa hijau dengan pepohonan yang rindang. Sayangnya di sini tidak ada tempat beristirahat. Karena itu, sebelum pergi ke sini, sebaiknya Anda membawa jas hujan atau payung. Tidak didirikan satu pun bangunan untuk berteduh atau menginap. Dari dulu, pulau ini memang tidak pernah dihuni oleh manusia.
Menuju ke Pulau Kucing hanya memerlukan waktu sekitar 15 menit dari dermaga Penyeberangan Belang-Belang di Desa Tonyamang, Polewali Mandar. Perjalanan ini bisa ditempuh dengan menggunakan perahu penyeberangan antar pulau atau disebut Taxi Air.
Editor: Tuty Ocktaviany