Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Libur Nataru 2025 Tiba! Ragunan Jadi Destinasi Wisata yang Asyik Bareng Keluarga
Advertisement . Scroll to see content

Mengintip Masjid Legendaris di Kampung Solo, Ada yang Dibangun oleh Arsitek Belanda

Rabu, 30 November 2022 - 17:11:00 WIB
Mengintip Masjid Legendaris di Kampung Solo, Ada yang Dibangun oleh Arsitek Belanda
Mengenal masjid legendaris di Kampung Solo (Foto: [email protected])
Advertisement . Scroll to see content

JAKARTA, iNews.id - Ada beberapa masjid legendaris di Kampung Solo yang perlu diketahui masyarakat. Ya, sesuai dengan namanya, masjid ini disebut legendaris karena memiliki sejarah panjang dan berdiri di Kota Solo.

Setiap kota di Indonesia punya kawasan wisata religi masing-masing yang begitu menawan. Begitu pula Kota Solo atau Surakarta dengan pesona sederet masjid legendaris.

Menginjakan kaki di Solo, Anda tak akan hanya disuguhkan wisata budaya ataupun kuliner yang menggoyang lidah. Masjid legendaris di Kampung Solo yang berdiri kokoh  juga siap membuat siapa saja penasaran.

Berikut ini merupakan masjid legendaris di Kampung Solo. Dirangkum pada Rabu (30/11/2022).

Masjid Agung Keraton Surakarta

Masjid legendaris di Kampung Solo yang ada di urutan pertama adalah masjid Agung Keraton Surakarta. Sunan Pakubuwono III menjadi sosok di balik pembangunan masjid ini. Pembangunan dimulai pada 1763 dan berakhir pada 1768. Sejarah didirikannya Masjid Agung Keraton Surakarta ini dapat dilihat dari prasasti di dinding luar. Dahulu, tepatnya pada masa pra-kemerdekaan, Masjid Agung Keraton Surakarta berperan sebagai lokasi penyebaran agama Islam. Masjid ini juga biasa digunakan untuk acara keagamaan anggota keraton, mulai dari sekaten, maulid nabi, dan grebeg.

Masjid Al Wustho Mangkunegaran

Masjid legendaris di Kampung Solo selanjutnya adalah masjid Al Wustho Mangkunegaran. Mulanya, masjid ini bernama Masjid Mangkunegaran atau masjid negara. Dahulu, lokasi masjid ini berada di Kauman, Pasar Legi dan pembangunan masjid Al Wustho diprakarsai oleh KGPAA Mangkunegara I pada tahun 1725-1795. Tetapi ketika masa kepemimpinan berganti menjadi KGPAA Mangkunegara II, masjid dipindahkan menjadi lebih dekat dengan Puro Mangkunegaran. Masjid Al Wustho Mangkunegaran mengalami pembangunan secara modern di era KGPAA Mangkunegara VII. Demi mendapatkan hasil memuaskan, pihak Mangkunegara sampai menggandeng arsitek Belanda bernama Herman Thomas. Paduan bangunan masjid benar-benar Indah lantaran menggabungkan unsur Jawa yang terselip arsitektur Eropa.

Masjid Laweyan

Sebelum Masjid Agung Surakarta dibangun, ada masjid legendaris di Kampung Solo yang sudah lebih dulu berdiri. Bangunan kuno itu bernama Masjid Laweyan. Dibangun pada masa Sultan Hadiwijaya pada 1546, masjid ini disebut-sebut sebagai yang tertua di Solo atau Surakarta. Faktanya, dahulu bangunan ini bukanlah masjid untuk melakukan ibadah salat, melainkan dipakai untuk sembahyang agama Hindu di Jawa, di bawah pengaruh Ki Ageng Beluk. Hingga pada suatu ketika, Ki Ageng Beluk bertemu tokoh Islam bernama Ki Ageng Henis. Bangunan ini diserahkan pada Ki Ageng Henis dan fungsinya seketika berubah menjadi tempat ibadah umat Islam.

Masjid Raya Sheikh Zayed Solo

Belakangan ini Solo mencuri perhatian lewat masjid baru bernama Sheikh Zayed Solo. Masjid legendaris di Kampung Solo satu ini tampaknya kelak bakal menjadi salah satu masjid yang populer. Mengingat, pembangunan masjid ini terbilang sangat spesial. Bangunan megah dan mewah tersebut merupakan hadiah dari Pangeran Uni Emirat Arab yakni Syeikh Muhammad Zayed Al Nahyan untuk Presiden Joko Widodo. Bentuk Masjid Sheikh Zayed sangat memikat mata. Bagaimana tidak, struktur bangunannya dikatakan sebagai miniatur Sheikh Zayed Grand MOsque di Abu Dhabi.

Editor: Vien Dimyati

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut