Mengintip Surga Tersembunyi di Anambas, yang Berkunjung Dibatasi hanya 70 Orang
JAKARTA, iNews.id - Selalu ada hal menarik di Kepulauan Riau untuk dieksplorasi wisatawan. Kepulauan Riau merupakan salah satu wilayah yang menarik dikunjungi. Gugusan pulau-pulau kecil memiliki pesona alam yang indah.
Terlebih Pulau Bawah, pulau ini masih belum banyak diketahui orang sehingga kebersihannya pun masih terjaga. Mengutip akun Instagram @ayodolan pada Sabtu (24/7/2021), berikut 5 fakta Pulau Bawah di Riau.
1. Hanya bisa diakses dengan pesawat
Berada di jantung Pulau Anambas, Pulau Bawah ini hanya bisa diakses melalui jalur laut atau pesawat terbang yang bisa mendarat di laut. Jadi, pastikan Anda membawa perbekalan yang cukup ya ketika hendak berkunjung.
2. Merupakan 'Hidden Gem' di barat Indonesia
Pulau Bawah adalah hidden gem di barat Indonesia yang tak bisa dipandang sebelah mata. Menjadi bagian dari Kabupaten Kepulauan Anambas, Provinsi Kepulauan Riau, Pulau Bawah tengah 'disulap' menjadi resor yang ramah lingkungan dan berbasis konservasi.
3. Kapasitas pengunjung dibatasi
Pulau dengan luas 300 hektare ini memiliki batasan pengunjung. Pulau Bawah membatasi kunjungan hanya untuk 70 orang untuk setiap kali kunjungan. Jadi, pastikan Anda menghubungi pihak pengelola terlebih dahulu untuk mendapatkan kuota.
4. Punya 13 pantai pasir putih yang lembut
Pulau Bawah memiliki tiga laguna dengan air yang bening. Tak hanya itu, pulau yang belum diketahui banyak orang ini juga dikelilingi oleh 13 pantai dengan pasir putih yang lembut. Lanskap alam yang jarang ditemukan di pulau-pulau tropis dunia.
5. Rute dan lokasi
Pulau Bawah bisa diakses lewat jalur laut. Berangkat dari Tanjungpinang di Pulau Bintan, Anda bisa naik kapal feri menuju ibu kota Kabupaten Kepulauan Anambas yakni Tarempa. Kota ini terletak di Pulau Siantan.
Namun, sebelum berangkat, ada baiknya mengecek terlebih dahulu jadwal keberangkatan kapal. Kapal PELNI Bukit Raya misalnya, melayani rute Tanjungpinang-Tarempa namun hanya dua kali dalam sebulan. Perjalanannya mencapai 20 jam.
Editor: Vien Dimyati