Menikmati Eksotisme Gunung Piramid Bondowoso, Sekilas Mirip Punggung Naga

JAKARTA, iNews.id - Gunung yang berada di Desa Ardisaeng, Kecamatan Pakem, Kabupaten Bondowoso, Jawa Timur ini sekilas memang mirip piramida. Permukaannya curam, terlebih jika dilihat dari bawah. Karena itu, gunung yang masih bagian dari wilayah Gunung Argopuro ini dinamakam Gunung Piramid.
Meskipun tingginya hanya 1.521 meter di atas permukaan laut, Gunung Piramid memiliki pemandangan indah yang bisa dinikmati sejak awal mendaki hingga sampai di puncak. Ada beberapa panorama alam yang bisa dilihat, mulai dari aliran sungai, jejeran hutan pinus dan kebun kopi.
Lokasi Gunung Piramid berada di tengah, diapit Gunung Salak, Gunung Kerincing, dan Gunung Saeng. Dari gunung ini, pemandangan pegunungan lain di sekitarnya terlihat memesona. Namun, untuk menuju puncak gunung ini tidak mudah, jalur pendakiannya curam dan menantang.
Selain miring, medannya sulit dilalui. Kemiringannya mencapai 45-80 derajat. Anda harus melalui jalur setapak dengan kultur trek bebatuan dan berpasir. Jalur trek ini dijuluki 'Punggung Naga' karena bentuknya yang berkelok, sempit, dan terjal, dengan posisi jurang di sisi kanan dan kirinya.
"Jalur punggung naga yang dianggap sengit dan kejam. Butuh konsentrasi penuh serta fokus sepanjang jalan, karena salah langkah berakibat fatal tidak ada ampun dengan trek sempit dan panjang," tulis Instagram @pakabon26, dikutip Kamis (11/7/2019).
Saat menuju 'punggung naga', terdapat campground yang hanya bisa muat satu tenda. Dari campground ini, pemandangan sudah terlihat indah. Namun, akan terlihat lebih indah jika disaksikan dari 'punggung naga'. Meski cukup menantang dan ekstrem, tidak sedikit pendaki yang penasaran mendaki si 'punggung naga' ini.
Jika Anda berminat mendaki gunung ini, disarankan menggunakan guide lokal atau orang yang pernah ke sini sebelumnya. Anda harus memahami rute yang akan ditempuh. Bawalah persediaan logistik yang cukup, seperti air minum, karena gunung ini jarang sumber mata air. Gunung ini masih sepi pengunjung, karena itu sebaiknya lakukan pendakian di siang hari.
Estimasi waktu pendakian dari rumah warga sampai pos camping memerlukan waktu 2,5-3 jam. Dari pos camp untuk summit menuju puncak memerlukan waktu 1-2 jam. Sementara untuk turun kembali ke perkampungan memerlukan waktu lebih lama, bisa 3-4 jam karena medan yang terjal.
Editor: Vien Dimyati