Menikmati Keindahan Alam dan Budaya Kepulauan Sula lewat Festival Tanjung Waka
JAKARTA, iNews.id - Pesona keindahan Kepulauan Sula di Maluku Utara selalu menarik untuk dijelajahi. Ada banyak destinasi wisata eksotis yang tersembunyi di Kepulauan Sula yang akan membuat wisatawan takjub.
Kali ini, jika tertarik mengenal lebih dalam mengenai Kepulauan Sula, Anda wajib berkunjung ke Festival Tanjung Waka (FTW) pada 26 hingga 29 Maret 2022.
Keunikan saat mengunjungi festival ini adalah wisatawan akan ditodong warga setempat dengan pertanyaan sederhana, yaitu “Apakah Anda seorang pelestari lingkungan?" Ya hal tersebut dikarenakan FTW 2022 mengutamakan tamu yang “berkualitas”.
Ketua Panitia Festival Tanjung Waka 2022, Syahjuan Fatgehipon mengatakan, warga akan menanyakan komitmen kita semua untuk memelihara kelestarian pantai, hutan, laut dan budaya leluhur mereka. Mereka bertekad menjaga warisan kekayaan alam maha besar ini untuk anak cucunya kelak.
"Sangat sederhana, mereka hanya ingin generasi berikutnya bisa melihat penyu belimbing bertelur dan hidup bebas di sepanjang 7 km pesisir Pantai Tanjung
Waka tanpa diusik manusia," ujar Syahjuan Fatgehipon melalui keterangan tertulisnya dikutip (24/3/2022).
Menurutnya, warga ingin generasi Sula akan datang bisa berenang di kawasan perairan ini dan masih bisa melihat gerombolan ikan karang yang indah, sekumpulan ikan hiu black tip dan keindahan terumbu karang.
"Mereka berkomitmen menjaga kelestarian hutan mangrove, lebah, kupu-kupu, burung, kepiting kenari dan seluruh ekosistem di Kepulauan Sula," katanya
Bupati Kabupaten Kepulauan Sula, Fifian Adeningsi Mus mengatakan, Festival Tanjung Waka 2022 adalah refleksi kehidupan masyarakat lokal di Kepulauan Sula yang sesungguhnya. Warga di Sula akan bersuka cita menggelar sejumlah warisan budaya leluhur mereka yang penuh kesederhanaan namun mempunyai pesan moril yang bernilai tinggi.
"Kekuatan kearifan lokal dan filosofi hidup masyarakat Sula akan menjadi industri kreatif warga setempat dalam menciptakan suasana festival yang khidmat," ujar Fifian.
Dia menambahkan, FTW 2022 merupakan festival berbasis konsep edu-ekowisata. Bagi masyarakat Sula, destinasi alam yang indah di sana hanyalah bonus. Yang menjadi target mereka adalah festival ini dapat menjual ilmu pengetahuan dan filsafat lokal.
Syahjuan Fatgehipon menambahkan, FTW 2022 mengedepankan tingkat partisipasi masyarakat setempat dengan konsep green event. Mereka akan menggunakan strategi ini untuk mempertahankan keutuhan dan keaslian ekosistim sesuai dengan tuntutan dari para eco-traveller.
"Penyelenggaran event ini mengedepankan pemeliharaan alam dan lingkungan, keaslian seni dan budaya, adat istiadat, pemeliharaan flora dan fauna, serta keseimbangan hidup antara manusia dan alam," katanya.
Sejumlah acara akan digelar di Festival Tanjung Waka meliputi, Gowes Bena Sepeda 60 km FTW2022, historical camping, coastal cleanup, coral transplantation, sea turtle conservation, traditional dance colossal performance, hingga traditional children games.
Selain itu ada juga live cooking seafood barbeque with Chef Ragil, dokumentasi indigenous recipes ibu-ibu desa di Kepulauan Sula bersama Pusaka Rasa Nusantara dan Kedutaan Amerika untuk Indonesia, attractions of 100 fishing boats from 80 Sula Villages, three-days local culinary adventures, sula arts & cultural expo 2022, explore turtle paradise on Sula, water sports, dan masih banyak lagi.
Selama acara berlangsung, pelaksana acara, masyarakat dan seluruh komunitas lokal akan mengampanyekan “Stop Penggunaan Plastik Kemasan Sekali Pakai” sebagai kampanye sadar lingkungan.
Nilai budaya dan tradisi lokal masyarakat Kabupaten Kepulauan Sula akan mendominasi pelaksanaan FTW 2022. Suguhan kuliner leluhur masyarakat Sula akan dipresentasikan secara dramatis melalui live cooking, barbeque dan sunset dinner di pesisir pantai Tanjung Waka.
Sajian Sinoli dan Jepa (campuran sagu dan parutan kelapa), Hutamia (jamur merah), Nasi Jagung Rempah, Utanil (Sambal dari pucuk pohon kedondong hutan), Seafood dengan olahan serba-kenari serta olahan Kuliner Berbasis Madu akan disuguhkan ke tamu undangan.
Selain itu, FTW2022 juga mengedepankan value event dengan menggeliatkan bisnis UMKM ekonomi kreatif di Kabupaten Kepulauan Sula.
Panitia akan menggelar Sula Arts & Cultural Expo 2022 yang menampilkan produk UMKM Sula yang memiliki daya tarik dan kualitas prima seperti produk madu, cokelat, kenari, anyaman daun pandan, produk olahan perikanan, kerajinan tangan dan bisnis kuliner lokal.
Masyarakat lokal secara langsung akan menuturkan kisah leluhur mereka yang penuh dengan filosofi hidup yang menakjubkan. Seluruh tamu undangan disarankan mengenakan pakaian adat ataupun atribut adat dari Kabupaten Kepulauan Sula sebagai wujud penghormatan kepada nenek moyang dan adat istiadat masyarakat di
kepulauan ini.
FTW2022 direncanakan akan dihadiri oleh Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Menteri Kelautan dan Perikanan, Duta Besar Kerajaan Spanyol dan Utusan sejumlah kedutaan asing di Indonesia, Gubernur Maluku Utara, Deputy Bidang Produksi Wisata dan Penyelenggaraan Event Kemenpar, Sultan Tidore, Unsur Pimpinan Daerah di Maluku Utara, serta tamu kehormatan lainnya.
Event ini ditargetkan akan dikunjungi 10.000 wisatawan nusantara dan mancanegara. FTW 2022 adalah event penting bagi masyarakat di Kabupaten Kepulauan Sula sebagai langkah strategis percepatan peningkatan ekonomi masyarakat setempat serta sebagai peluang untuk mempromosikan sektor pariwisata di wilayah ini, khususnya pengembangan Community Based Tourism (pariwisata berbasis masyarakat).
Editor: Vien Dimyati