Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Rekomendasi Liburan Akhir Tahun di Tanjung Lesung, Tak Sekadar Pantai Indah!
Advertisement . Scroll to see content

Menikmati Keindahan Yordania, Aman Dikunjungi Wisatawan Indonesia

Rabu, 13 Maret 2024 - 22:20:00 WIB
Menikmati Keindahan Yordania, Aman Dikunjungi Wisatawan Indonesia
Menikmati Keindahan Yordania, Aman Dikunjungi Wisatawan Indonesia (Foto: iNews.id/SM Said)
Advertisement . Scroll to see content

AMMAN, iNews.id -  Pecahnya perang antara Israel Palestina membuat kekhawatiran jika berkunjung ke Yordania karena negara tersebut berbatasan langsung dengan Israel di sebelah timur.  Namun, selama tujuh hari iNews.id yang mendapatkan kesempatan untuk melihat langsung bagaimana situasi di Yordania dan telah mengunjungi berbagai destinasi wisata di negara tersebut dapat dikatakan, seluruh aktivitas di Yordania berjalan dengan aman dan normal.

Spesialis Pemasaran Jordan Tourism Board (JTB) Suhaib Albakheet memastikan, negaranya tetap aman untuk dikunjungi oleh wisatawan, termasuk dari Indonesia, meskipun terjadi perang Palestina Israel di Gaza.

"Seperti yang telah Anda lakukan selama seminggu terakhir, saya ingin Anda berbicara tentang betapa amannya Jordan. Kami tidak terpengaruh dengan perang yang terjadi saat ini. Sungguh menyedihkan apa yang kita lihat di berita. Tapi Yordania, jauh dari konflik dan sudah aman sejak saat itu," kata Suhaib di sela acara Astindo FAM Workshop The Indonesian Travel Agents Association, Minggu (10/3/2024).

Benteng Karak atau Al Karak Castle merupakan kastel  terbesar di Yordania yang terletak di Provinsi Karak Yordania. Foto iNews.id/SM Said
Benteng Karak atau Al Karak Castle merupakan kastel terbesar di Yordania yang terletak di Provinsi Karak Yordania. Foto iNews.id/SM Said

Menurut Suhaib, itulah sebabnya JTB menghadirkan media dari Indonesia yang datang dan melihat dengan langsung. "Namun, saya akan berbicara dan menjelaskan kepada semua orang di seluruh dunia, Yordania adalah negara yang aman," katanya.

Menurut dia, Yordania memang mendapat dampak dari perang tersebut, namun tidak berdampak besar. "Sejujurnya kami masih banyak wisatawan yang datang dari kawasan GCC (Gulf Cooperation Council). Kami menargetkan lebih banyak wisatawan datang dari Asia Tenggara. Kami melakukan perjalanan bisnis atau perjalanan sosialisasi ke Afrika untuk mendatangkan turis dari Afrika. Jadi kami berusaha menutupi kerugian kami sejak awal perang," kata Suhaib.

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut