Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : 3 Tempat Wisata Kuliner di Kota Bogor dengan Rasa Legendaris, Sudah Pernah Coba?
Advertisement . Scroll to see content

Menikmati Suasana Malam di Gurun Pinnacles Perth, Dinner sambil Menatap Bintang

Jumat, 03 Mei 2024 - 06:02:00 WIB
Menikmati Suasana Malam di Gurun Pinnacles Perth, Dinner sambil Menatap Bintang
Menikmati Suasana Malam di Gurun Pinnacles Perth (Foto: Wuri hardiastuti)
Advertisement . Scroll to see content

PERTH, iNews.id - Deretan pilar batu kapur berdiri eksotis di atas hamparan pasir berwarna kuning. Pemandangan yang membuat saya takjub begitu mobil yang kami tumpangi memasuki kawasan Pinnacles. Ratusan atau bahkan ribuan batu karang dengan berbagai ukuran itu membuat saya penasaran. Kapan dan bagaimana terbentuknya?

Skepp, Tour guide kami menjelaskan pilar-pilar itu terbentuk dari proses alami pengendapan dan erosi secara alami selama ribuan tahun. Tak heran jika batu kapur di sini bentuknya tidaklah sama. Ada yang besar, kecil, runcing hingga tumpul.

Kira-kira pukul 16.30, kami bersama Tourism Western Australia dan AirAsia sampai di tempat ini, sore hingga malam hari adalah waktu terbaik untuk datang ke Pinnacles untuk melihat sunset yang indah dan stargazing alias menatap bintang. Dari Perth kita menempuh perjalanan ke arah utara sejauh 200 kilometer dengan waktu tempuh kurang lebih 3 jam. Hari itu Sabtu (27 April 2024) suhu di Pinnacles cukup sejuk yakni 21 derajat celcius. Hanya saja angin bertiup cukup kencang.

Sesampai di tempat ini, Skepp pun langsung mencari tempat strategis, kita bisa melihat sunset secara sempurna dan stargazing malam nanti. "Nah di sini tempat yang bagus untuk kalian nanti bisa melihat sunset dan stargazing" ujarnya.

Sunset yang Indah

Kami segera keluar dari mobil dan berkeliling mengagumi keindahan alam ini. Sementara Skepp dengan sangat cekatan mengeluarkan berbagai peralatan dari mobilnya untuk persiapan stargazing malam nanti. 

Sendirian dia mengeluarkan bahan-bahan makanan, bangku lipat, alat pemanggang, tikar, dan lainnya. Tak lupa dia juga mengeluarkan semacam alat teropong untuk melihat bintang nanti malam. "Silahkan berkeliling, saya akan menyiapkan dinner untuk kalian," katanya.

Perlahan-lahan matahari pun mulai tenggelam dan memijarkan warna kuning keemasan yang sungguh cantik. Sungguh ini sensasi menikmati sunset yang luar biasa. Pendar cahaya matahari yang menerpa batu-batu kapur menghadirkan nuansa syahdu.

Makan Malam Sambil Menatap Bintang

Begitu matahari tenggelam, makan malam pun sudah siap tersedia. Nah inilah saat yang ditunggu-tunggu. Makan malam sambil menikmati. Ya, bintang-bintang mulai bertebaran jelas di langit. Skepp pun mempersilahkan kami untuk makan. Sosis bakar, berbagai jenis salad, dan roti sudah tertata rapi di meja. Sementara di meja sebelahnya beberapa botol minuman juga sudah disiapkan. "Ayo silahkan makan," katanya.

Makan sosis bakar di tengah udara malam yang cukup dingin dan berangin sungguh sangat nikmat. Kerlip bintang di atas langit membuat suasana makan malam makin syahdu. Benar-benar ini akan menjadi pengalaman yang tak terlupakan.

Kelar makan, saatnya kita stargazing. Tak boleh ada lampu senter, jadi suasana benar-benar gelap gulita. Skepp pun mulai menjelaskan soal bintang-bintang itu. Puas menatap bintang selama lebih kurang satu jam, kami pun bersiap pulang. 

Skepp dengan sigap merapikan semua peralatan dan memasukkan ke dalam mobil. Dan kami pun siap meninggalkan gurun pasir dengan batuan kapur yang eksotis tapi misterius ini. 
  
Seluncur di Gurun Pasir

Sebelum stargazing, kami mampir untuk berseluncur di gurun pasir. Aktivitas ini juga menjadi pengalaman yang seru. Sepanjang mata memandang gundukan pasir dengan ketinggian yang berbeda-beda siap dijadikan tempat meluncur.

Pasir yang lembut dan dingin langsung menyapa begitu kami menapakkan kaki tanpa alas di gurun ini. Tantangannya di sini adalah naik bukit berpasir untuk meluncur. Dan ternyata benar, butuh tenaga ekstra untuk menaiki bukit pasir ini.

Beberapa peserta tur terlihat terengah-engah saat menaiki bukit pasir ini. Namun rasa lelah itu terbayar saat meluncur di pasir.

Editor: Vien Dimyati

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut