Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Menyedihkan, Kondisi Terkini Air Terjun Lembah Anai usai Diterjang Banjir Bandang
Advertisement . Scroll to see content

Misteri Penjara Bawah Tanah Museum Fatahillah, Seram Masih Terdengar Lonceng Kematian

Kamis, 05 Agustus 2021 - 19:56:00 WIB
Misteri Penjara Bawah Tanah Museum Fatahillah, Seram Masih Terdengar Lonceng Kematian
Mengintip keangkeran penjara bawah tanah museum Fatahillah Jakarta (Foto: YouTube)
Advertisement . Scroll to see content

JAKARTA, iNews.id - Ada banyak tempat wisata di Jakarta yang masih menyimpan sejarah mengerikan di berbagai sudut kota. Sebut saja salah satunya Museum Fatahillah.

Museum Sejarah Jakarta Kota Tua atau dikenal dengan Museum Fatahillah merupakan ikon sejarah peninggalan zaman pemerintahan kolonial Belanda masa lampau. Lokasi tepatnya berada di Jalan Taman Fatahillah No.1, Pinangsia, Kecamatan Taman Sari, Kota Jakarta Barat, Daerah Khusus Ibukota Jakarta.  Anda hanya perlu membayar tiket masuk sebesar Rp2.000-5.000 untuk berkeliling musem bersejarah ini.

Lantas, seperti apa keangkeran penjara bawah tanah museum Fatahillah Jakarta? Berikut ulasannya dirangkum pada Kamis (5/8/2021).

Sejarah

Museum bersejarah  ini memiliki luas bangunan lebih dar 1.300 meter persegi dan berdiri kokoh dan diresmikan pada tahun 1710  di era pada masa pemerintahan Gubernur jendral Belanda bernama Abraham Van Riebeeck.

Sebenarnya bangunan tersebut sudah ada sejak era 1620 saat pemerintahan Gubernur Jendral Jan Pieterszoon Coen. Akan tetapi gedung ini pernah anjlok dikarenakan konstruksi tanah yang labil sehingga dilakukan renovasi dan kemudian di resmikan. Bangunan ini menyimpan sekitar 23.500 koleksi barang bersejarah dan beberapa bangunan yang terbagi menjadi beberapa ruangan, di antaranya bangunan utama pada di bagian timur dan barat serta bangunan sanding yang diperuntukan sebagai kantor, ruang pengadilan, dan ruang-ruang bawah tanah yang dipakai sebagai penjara.

Misteri Penjara Bawah Tanah

Penjara di museum Fatahillah ini menyimpan banyak sekali misteri mistis yang terkandung di dalamnya. Konon pada masa pemerintahan Belanda, museum ini merupakan tempat pembantaian massal, hukuman mati dan juga hukuman gantung ribuan orang suku Tionghoa dan seorang pemberontak bernama Pieter Erberveld beserta rekan-rekannya.

Tak hanya itu saja penjara tersebut terdapat rantai berupa batu yang berbentuk bulat, besar dan berat. Konon baru ini merupakan borgol untuk para tahan baik pria ataupun wanita dengan tujuan membatasi pegerakan para tahanan. Ketika air laut pasang maka air akan memasuki penjara bawah tanah tersebut dan menenggelamkan para tahanan.

Kabarnya pejuang Indonesia yaitu Pangeran Diponegoro dan Cut Nyak Dien juga tertangkap dan ditahan pada penjara bawah tanah museum Fatahillah dalam jangka waktu lama. Masih banyak lagi kisah kelam yang keji pada penjara Museum Fatahillah sejak era pemerintahan Belanda.

Aura Mistis Lonceng Kematian

Karena kisah kelam zaman dahulu, sampai sekarang masih banyak pengunjung maupun turis yang merasakan aneh dan suasana tidak nyaman bila mengunjungi tempat ini. Salah satunya masih mencium bau amis darah, mendengar suara tangisan, sosok bayangan hitam, sosok noni-noni Belanda. Selain itu di Museum Sejarah Jakarta ini juga memiliki lonceng yang dinamakan lonceng kematian.

Bunyi lonceng pertama menandakan tahanan dilarikan ke ruangan pengadilan, lonceng kedua berartikan tahanan berada di ruangan pengadilan, lonceng ketiga menyimpulkan tahanan dieksekusi mati dan disaksikan pejabat pengadilan. Jika beruntung mengunjungi tempat ini malam hari, Anda akan mendengar lonceng kematian ini berbunyi sampai tiga kali tanpa diketahui siapa yang membunyikannya.

Editor: Vien Dimyati

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut