6 Nama Pakaian Adat Jawa Tengah yang Wajib Dilestarikan, Nomor 4 Miliki Aura Misterius

JAKARTA, iNews.id - Ada banyak nama pakaian adat Jawa Tengah yang wajib diketahui generasi muda. Terutama untuk pakaian tradisional yang menjadi warisan turun-temurun, wajib dilestarikan keberadaannya.
Beragam budaya Indonesia, Jawa Tengah jadi salah satu yang ikonik. Kental dengan unsur tradisional dan kultur budaya yang dibawa oleh para leluhur, termasuk soal pakaian adatnya.
Deretan pakaian adat Jawa Tengah lengkap dengan nama dan masih digunakan untuk acara-acara resmi. Beberapa di antaranya ada di bawah ini! Apa saja? Berikut ulasannya dirangkum pada Jumat (17/6/2022).
1. Batik Jawa
Nama pakaian adat Jawa Tengah yang satu ini sangat populer. Batik adalah kain yang secara tradisional dibuat dengan menggunakan teknik pewarnaan tahan lilin manual untuk membentuk pola. Ini juga salah satu bagian dari pakaian adat Jawa Tengah. Kain batik tradisional biasanya dipakai oleh wanita Jawa sebagai pembungkus kemben atau outer tubuh.
Kain batik juga bisa dililitkan di pinggul dengan beberapa lipatan di bagian depan disebut Wiron, sedangkan bagian atas dipadankan dengan memakai baju kebaya pas. Secara tradisional, untuk laki-laki, ujung kain batik juga bisa dijahit menjadi kain tubular sebagai sarung atau dililitkan di pinggul.
2. Baju Surjan
Nama pakaian adat Jawa Tengah lainnya ada Baju Surjan. Baju surjan adalah pakaian untuk kaum pria kerabat kerajaan di masa lalu. Dulunya, baju surjan ini hanya dikenakan oleh kalangan bangsawan pada acara-acara resmi saja. Baju surjan memiliki motif lurik berwarna coklat dan hitam. Bagian depan baju ini terdapat saku, dan bagian lehernya berpola shanghai.
Penggunaan baju surjan biasanya dipadukan dengan kain jarik bermotif batik yang dililitkan di pinggang dengan panjang hingga mata kaki. Di bagian belakang akan diselipkan senjata berupa keris sebagai simbol ksatria.
3. Kain Jarik
Nama pakaian adat Jawa Tengah lainnya ada Jarik. Sebagai kain serbaguna yang cocok untuk hampir semua acara, Jarik menjadi barang penting dalam kehidupan sehari-hari masyarakat Indonesia, khususnya pakaian adat Jawa Tengah. Dapat digunakan sebagai pakaian, gendongan bayi, alas tidur bayi, pakaian formal, dan keperluan lainnya. Jarik juga bisa menunjukkan status pemakai dari motif polanya. Bisa dipadukan dengan kebaya ataupun beskap bagi pemakainya.
4. Kebaya
Nama pakaian adat Jawa Tengah yang satu ini cukup populer. Jika kaum pria menggunakan baju surjan atau baju jawi jangkep, maka kaum wanitanya akan menggunakan kebaya. Baju kebaya ini berbentuk blus sederhana berlengan panjang. Berbeda dengan kebaya di daerah lain, kebaya Jawa Tengah sedikit menyimpan aura misterius. Bahan yang digunakan untuk kebaya ini adalah beludru atau kain sutera. Kebaya Jawa Tengah biasanya berwarna hitam. Wanita Jawa Tengah akan menggunakan kemben sebagai dalaman kebaya. Sementara bagian perut akan dililitkan stagen untuk memperkuat kemben. Kain jarik panjang bermotif batik akan dipakai sebagai bawahan kebaya. Untuk menambah keanggunan, rambut wanita berkebaya akan disanggul.
5. Stagen
Nama pakaian adat Jawa Tengah lainnya ada stagen. Stagen adalah gulungan kain yang secara tradisional dikenakan oleh pria dan wanita Jawa. Dipakai pada acara penting ataupun upacara adat pernikahan Jawa. Saat batik dililitkan di pinggang, mengenakan stagen akan membantu menonjolkan bentuk tubuh wanita dan menjaga batik tetap di tempatnya saat pemakainya bergerak. Motif dan warnanya tentu beragam.
6. Beskap
Pakaian adat Jawa Tengah terakhir adalah Beskap. Seiring perkembangan zaman, Beskap dan Jawi Jangkep sering dikenakan secara terpisah. Dipakai untuk pria dan memiliki warna yang sangat beragam, tapi biasanya identik dengan warna gelap dan polos. Teksturnya yang tebal menyerupai jas, dan disertai dengan kerah baju yang tidak memiliki lipatan.
Keunikan pada Beskap adalah memiliki perbedaan ukuran potongan pada bagian depan yang tidak simetris. Tujuan dari ketidaksimetrisan, yaitu untuk antisipasi pemakaian aksesori keris dan lainnya.
Editor: Vien Dimyati