Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Heboh! Menpar Jadikan Seblak Alat Gaet Wisatawan Internasional
Advertisement . Scroll to see content

Objek Wisatanya Diincar Turis Dunia, 7 Negara Ini Bikin Aturan Ketat

Kamis, 04 Januari 2018 - 16:20:00 WIB
Objek Wisatanya Diincar Turis Dunia, 7 Negara Ini Bikin Aturan Ketat
Negara dengan objek wisata paling diincar turis dunia (Foto: Insider)
Advertisement . Scroll to see content

JAKARTA, iNews.id - Melakukan perjalanan travelling ke berbagai negara di dunia memang sangat mengasyikan. Apalagi jika negara yang dituju menjadi incaran turis dunia.

Sebagai traveler, tentu Anda harus mematuhi aturan yang berlaku di negara tersebut. Salah satunya, tidak merusak bangunan atau situs bersejarah.

Seperti yang terjadi pada situs Machu Picchu, di Peru. Situs ini terancam rusak, karena wisatawan yang datang melebihi 3000 ribu orang per hari. Kini, pemerintah setempat memberlakukan batas jumlah pengunjung.

Ingin tahu negara mana saja yang paling diincar wisatawan dunia, namun objek wisatanya terancam hancur? Berikut ulasan yang dirangkum iNews.id, melalui Insider, Kamis (4/1/2018).

Machu Picchu, Cusco-Peru


Machu Picchu dikenal sebagai desa Inca kuno yang hilang. Situs ini selalu menarik wisatawan untuk datang. Pada 2011, UNESCO menetapkan batas jumlah pengunjung dalam sehari hanya 2500 orang. Namun, pada kenyataannya wisatawan yang datang melebihi jumlah itu. Situs ini pun terancam bahaya. Kerusakan yang terjadi tidak bisa diperbaiki lagi.

Karena penuhnya wisatawan yang datang, pemerintah Peru pada 2019, mewajibkan wisatawan menyewa pemandu dan mengikuti jalur tertentu, ketika ingin berwisata ke Machu Picchu.

Santorini, Yunani


Santorini adalah pulau indah di lepas pantai Yunani. Pantai ini tidak pernah lepas dari kunjungan turis yang terus meningkat. Bahkan, jika musim libur tiba, pulau tersebut memberlakukan aturan.

Jumlah pengunjung yang datang melalui kapal pesiar dibatasi hanya sebanyak 8000 orang per hari. Tingginya arus wisatawan yang datang ke Santorini, mampu mengalahkan jumlah penduduk lokal sebesar 15.000 orang. Sepanjang 2015, sebanyak 636 kapal pesiar mengangkut 790.000 wisatawan ke Santorini. Jika wisatawan tidak dibatasi, maka akan menghancurkan keberlangsungan pulau tersebut.

Roma, Italia

Roma adalah kota indah penuh dengan pesona reruntuhan peninggalan kuno. Namun sayangnya, banyak wisatawan yang tidak menghormati sejarah kota ini.

Contoh terakhir adalah, beberapa wistawan merusak sebuah monumen Romawi. Ini terjadi pada Agustus 2017, ketika seorang turis asal Ekuador tertangkap sedang mengukir nama keluarganya di dalam Colosseum. Dia didenda sebesar USD23.000, karena merusak amphiteater Romawi berusia 2.000 tahun.

Praha, Republik Ceko

Praha adalah kota populer bagi wisatawan yang menyukai aktivitas malam. Tak heran, turis yang datang ke sini hanya untuk berpesta di bar dan mencari bir murah. Karena kegaduhan tersebut, pejabat lokal memberlakukan aturan jam malam. Waktu tenang untuk malam hari dimulai pukul 22.00 waktu setempat.

Big Major Cay Island, Bahama


Aktivitas babi yang menggemaskan di Big Major Island, Bahama selalu menarik perhatian wisatawan. Namun sayangnya, perilaku wisatawan yang buruk, hampir membuat babi pantai ini mengalami kepunahan. Wisatawan yang datang kerap memberi hewan ini makan sembarangan, sehingga menyebabkan mereka menelan pasir terlalu banyak. Kegaduhan lain yang diperbuat turis adalah memberi babi pantai ini bir dan rum. Tak jarang pula turis menaikinya.

Amsterdam, Belanda

Amsterdam telah lama menjadi tujuan liburan populer untuk pelancong yang menyukai kemeriahan. Saking banyaknya turis yang datang, membuat destinasi di kota-kota kecil ini terancam hancur.

Kepala Eksekutif Pemasaran Amsterdam, Frans van der Avert mengatakan kepada Travel Weekly, "Banyak kota bersejarah di Eropa semakin hancur oleh pengunjung." Situs penyewaan liburan, seperti Airbnb, memiliki dampak negatif pada kota. Menurut van der Avert, penyewaan liburan murah ini, telah mengambil alih distrik kanal kota.

Pada akhirnya, kota ini memberlakukan pembatasan Airbnb di pusat tempat wisata. Airbnb tidak boleh menyewakan apartemennya selama lebih dari 60 hari dalam setahun.

Kuba

New York Times melaporkan, tingginya turis yang datang ke Kuba pada tahun lalu mencapai 3,5 juta orang. Hal ini menjadi masalah baru bagi penduduk lokal. Mereka kekurangan pangan, barang kebutuhan pokok menjadi mahal, dan hotel-hotel membeli semua bahan pokok tersebut. Sejak saat itu, pemerintah Kuba menetapkan harga untuk kebutuhan pokok, agar tetap terjangkau oleh penduduk lokal.

Editor: Vien Dimyati

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut