Optimistis Bangkitkan Industri Pariwisata Tanah Air, Kemenparekraf Terapkan 3 Hal Ini
JAKARTA, iNews.id - Industri pariwisata menjadi salah satu sektor yang paling terdampak oleh adanya pandemi Covid-19 selama satu tahun terakhir. Berdasarkan data dari Badan Pusat Statistik (BPS), jumlah kunjungan wisatawan mancanegara menurun cukup drastis, yakni dari 1,29 juta orang di Januari 2020, menjadi hanya 140.000 orang di Januari 2021.
Meski demikian, Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) yakin, industri pariwisata Indonesia akan segera bangkit, lewat tiga program yang dicanangkan Menparekraf Sandiaga Salahuddin Uno.
Hal tersebut turut disampaikan Deputi Bidang Pengembangan Destinasi dan Infrastruktur Kemenparekraf/Baparekraf Dr Ir Hari Santosa Sungkari, MH.
“Pak Menteri kami, Sandiaga Uno, mengusung tiga program, yakni inovasi, adaptasi, dan kolaborasi,” kata Hari Santosa dalam Webinar ‘Geliat Destinasi Pariwisata Super Prioritas di Tengah Pandemi’ di Jakarta, Rabu (10/3/2021).
Dia menjelaskan, salah satunya adalah adaptasi yang kini mulai diterapkan, seperti membiasakan dan mendisiplinkan penerapan protokol CHSE atau Cleanliness (Kebersihan), Health (Kesehatan), Safety (Keamanan), dan Environment Sustainability (Kelestarian Lingkungan).
Selain itu, dia juga menegaskan, destinasi wisata telah siap menyuguhkan tempat liburan yang sehat dan aman. “Kita juga lagi menyusun travel bubble yang mudah-mudahan bisa sepakat dengan Kemenlu dan Kemenkumham, ada beberapa lokasi,” kata dia.
Kemudian, terakhir adalah menjalin kolaborasi berbagai pihak untuk kembali mendorong industri pariwisata Indonesia, termasuk di lima destinasi super prioritas yakni Danau Toba, Borobudur, Labuan Bajo, Mandalika, dan Likupang.
“Sekali lagi, ini semua kolaborasi, tak hanya dengan pemerintah pusat tapi juga daerah,” ujar Hari.
Editor: Vien Dimyati