Menjelajahi Pantai Slili yang Tersembunyi di Gunungkidul, View Atas Bukit Paling Cantik

JAKARTA, iNews.id - Pantai Slili di Gunungkidul, Daerah Istimewa Yogyakarta dikenal indah dan eksotis. Ya, pantai cantik ini memang belum banyak diketahui wisatawan.

Sudah menjadi hal umum jika Gunungkidul, pantas disebut sebagai surganya pantai-pantai cantik. Salah satu yang tak bisa dianggap remeh adalah Pantai Slili.

Baca Juga

Fakta Keraton Kasepuhan Cirebon, Ada Kereta Kencana hingga Misteri Sumur Air Zamzam

Laut biru menawan disertai ombak tenang dan juga pasir putih, siapa tak tergiur menghabiskan hari di Pantai Slili? Daya pikat pantai satu ini memang tak kalah dengan pantai-pantai lain di sekitarnya.

Pantai Slili mempunyai nama lain yaitu Pantai Watu Lawang dan juga Cinta Slili. Dinamakan Pantai Watu Lawang karena di pantai ini terdapat pulau kecil yang kerap disebut bukit karang di dasar cekungan, sekitar 500 meter dari Pantai Sundak.

Baca Juga

Mengenal Keindahan Danau Lau Kawar di Kaki Gunung Sinabung hingga Misteri Tangisan Ibu

Penasaran apa saja daya tarik yang tersembunyi di Pantai Slili Gunungkidul? Berikut ulasannya dirangkum pada Rabu (12/10/2022).

Baca Juga

Fakta Keraton Yogyakarta, Tempat Tinggal Raja hingga Misteri Jalan Malioboro

Ombak tenang di Pantai Slili

Tak perlu terlalu khawatir jika menyambangi pantai Slili bersama buah hati. Ombak di Pantai Slili terbilang tenang ketimbang Pantai Parangtritis. Pengunjung bakal puas bermain air sekitar pantai sambil bersenda gurau di atas pasir hangat bertekstur agak kasar. 

Baca Juga

Viral, Makam Misterius dengan Batu Nisan Aneh Ditemukan di Bawah Pohon Keramat 

Ketika kebetulan memiliki waktu luang sampai sore hari, jangan lewatkan pula duduk manis di pinggir Pantai Slili dan menatap indahnya sunset di sana. Pantai ini layaknya milik pribadi, sebab hanya memiliki garis pantai pendek dan sempit, yakni sekitar 100 meter. Meski mungil, pantai ini tidak kalah cantik dari pantai lainnya di Gunungkidul.

Menikmati Pantai Slili dari gazebo dan atas bukit

Baca Juga

Misteri Baju Merah di Gunung Arjuno, Para Pendaki Jangan Sampai Langgar Hal Ini!

Tak ingin terlalu dekat dengan laut? Tidak apa-apa, ada cara lain menikmati Pantai Slili. Misalnya saja duduk di gazebo beratap jerami sembari menyantap bekal makanan. Wisatawan bisa pula memesan makanan pada warung-warung sekitar pantai. Harga hidangan yang ditawarkan tentunya tak akan semahal resto.

Jika hendak bersantai di gazebo bersama orang terkasih, wisatawan hanya perlu merogoh kocek sebesar Rp20.000 sebagai tarif sewa. Selain memandangi panorama Pantai Slili dari gazebo, bisa pula mendaki bukit yang berada di sebelah timur pantai. Menatap hamparan laut dan pasir putih dari atas rasanya mampu menenangkan hati maupun pikiran. Untuk menaiki bukit, Anda harus tracking yang memisahkan Pantai Slili dengan Pantai Krakal. 

Snorkeling

Para pencinta snorkeling tak akan dibuat kecewa oleh keindangan alam bawah laut Pantai Slili yang menawan. Ditambah lagi, biaya penyewaan alat-alat snorkeling di Pantai Slili terbilang cukup terjangkau yaitu hanya sebesar Rp 50.000 saja. Anda wajib menjelajahi keindahan bawah laut di Pantai Slili. Sebab, perairan di sini memiliki aneka biota laut dan terumbu karang berwarna-warni.

Nama Lain Pantai Slili

Masyarakat banyak mengenal pantai yang bersebelahan dengan Pantai Sadranan ini dengan nama Slili. Tapi sebenarnya, Pantai Slili punya nama lain yakni Pantai Watu Lawang serta Cinta Slili atau Slili Love. Ada alasan mengapa pantai Slili dinamakan Pantai Watu Lawang. Ini berkaitan dengan pulau kecil di sana yang disebut sebagai bukit karang di dasar cekungan (500 meter dari Pantai Sundak).

Sementara Slili Love disematkan untuk Pantai Slili lantaran ada prasasti berbentuk hati yang terbuat dari bunga plastik. Kabarnya ini melambangkan cinta.

Harga Tiket Masuk

Tak perlu mengeluarkan uang banyak untuk bermain sepuasnya di Pantai Slili. Harga tiketnya hanya Rp10.000 saja. Jika datang dengan kendaraan, siap-siap menyediakan uang parkir. Untuk motor sebesar Rp2.000, mobil Rp5.000 dan bus Rp20.000.

Editor: Vien Dimyati