Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Sandiaga Uno Tingkatkan Omzet Usaha hingga Rp33 Juta dalam 2 Hari, Begini Caranya
Advertisement . Scroll to see content

Pariwisata Mulai Bangkit Harga Tiket Pesawat Masih Mahal, Ini Penjelasan Sandiaga Uno

Senin, 23 Mei 2022 - 15:27:00 WIB
Pariwisata Mulai Bangkit Harga Tiket Pesawat Masih Mahal, Ini Penjelasan Sandiaga Uno
Tanggapan Sandiaga Uno terkait harga tiket pesawat masih mahal (Foto: Kemenparekraf)
Advertisement . Scroll to see content

JAKARTA, iNews.id - Pariwisata di Tanah Air secara perlahan mulai bangkit. Tempat wisata sudah dibuka sepenuhnya untuk wisatawan.

Namun sayangnya, harga tiket pesawat untuk tujuan domestik masih terpantau di atas harga normal. Jika sebelumnya tiket pulang pergi Jakarta-Bali dibanderol kurang lebih Rp1 juta-an, kini wisatawan harus merogoh kocek dua hingga tiga kali lipat dari harga tersebut.

Padahal, antusiasme masyarakat untuk kembali berwisata mulai terlihat tinggi sejak momen mudik Lebaran beberapa waktu lalu. Presiden Joko Widodo bahkan telah mengeluarkan pernyataan resmi, masyarakat diperkenankan untuk melepas masker saat beraktivitas di luar ruangan.

"Maka perlu saya menyampaikan beberapa hal, yang pertama, pemerintah memutuskan untuk melonggarkan kebijakan pemakaian masker," ujar Jokowi dalam keterangannya yang disiarkan YouTube Sekretariat Presiden, Selasa 17 Mei 2022.

Pernyataan Presiden Joko Widodo itu secara tidak langsung memberikan sinyal, kegiatan berwisata sejatinya sudah mendapat lampu hijau dari pemerintah. Masyarakat diperkenankan untuk beraktivitas di luar ruangan tanpa menggunakan masker, namun harus tetap disiplin menjaga protokol kesehatan.

Permasalahan harga tiket pesawat ini rupanya telah menjadi perhatian Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno. Dalam acara halal bihalal di Gedung Sapta Pesona, Kemenparekraf, Jakarta Pusat, Senin (23/5/2022), Sandiaga mengatakan, dia tengah berkoordinasi dengan sejumlah maskapai penerbangan terkait kenaikan harga tiket pesawat.

"Jadi salah satu yang dipetakan dari beberapa kunjungan kami (Kemenparekraf) roadshow dengan pasar-pasar yg potensial seperti kunjungan ke New Delhi, Dubai, dan kunjungan saya sebelumnya di New York dan Australia, masalah utama dari kebangkitan kita adalah kapasitas penerbangan (seat capscity)," ujarnya.

Lebih lanjut, Menparekraf Sandiaga menjelaskan, masalah kapasitas penerbangan ini sejatinya juga memengaruhi semua penerbangan baik menuju dan keluar Indonesia, termasuk penerbangan domestik.

Kendati demikian, Menparekraf Sandiaga Uno tidak tinggal diam. Dia mengatakan, telah berkoordinasi dengan Kementerian BUMN dan Garuda Indonesia untuk mencari solusi terbaik.

"Saya baru saja berkoordinasi, namun perlu waktu sampai Juni untuk Garuda menuntaskan proses PKPU (Penundaan Kewajiban Pembayaran Utang)-nya. Jadi akan makan waktu untuk menambah jumlah pesawatnya sampai dengan 60 armada. Maskapai lain juga masih dalam proses revitalisasi," kata Sandiaga Uno.

Untuk menjaga momentum dan antusias wisatawan, Menparekraf Sandiaga Uno pun tengah berupaya mengajak maskapai-maskapai luar negeri yang bisa berpartisipasi untuk masuk ke Indonesia.

"Kalau banyak maskapai yang masuk ke Indonesia, tentu lebih banyak kapasitas penerbangan. Kalau kapasitas penerbangan bertambah otomatis harga tiket akan turun," kata Sandiaga Uno.

Editor: Vien Dimyati

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut